Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

JK: Perbedaan Partai Nasionalis dan Partai Agama Semakin Tipis

JK mengatakan yang membedakan partai adalah prestasi dan program.

1 Juni 2018 | 18.58 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla berbuka puasa bersama pengurus Dewan Masjid Indonesia (MDI) di Istana Wakil Presiden, Jakarta, 25 Mei 2018. Foto: Biro Pers Wakil Presiden
Perbesar
Wakil Presiden Jusuf Kalla berbuka puasa bersama pengurus Dewan Masjid Indonesia (MDI) di Istana Wakil Presiden, Jakarta, 25 Mei 2018. Foto: Biro Pers Wakil Presiden

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyinggung soal perbedaan partai nasionalis dan partai agama dalam sejarah perpolitikan Indonesia. JK mengatakan, saat ini kondisinya telah berbeda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Sekarang situasi itu perbedaannya makin kecil, antara partai yang dulu dikatakan nasional dan partai agama," kata JK dalam sambutannya saat acara buka bersama di kantor DPD Golkar DKI Jakarta, Jumat, 1 Juni 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

JK menghadiri acara buka bersama yang diselenggarakan Dewan Pengurus Pusat Partai Golkar. Hadir pula politikus senior Golkar lainnya, seperti Wakil Ketua Dewan Kehormatan Golkar Akbar Tandjung, Ketua Dewan Pembina Aburizal Bakrie, dan Ketua Dewan Pakar Agung Laksono.

Acara itu dibuka Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan dihadiri oleh jajaran pimpinan pusat dan daerah partai berlambang pohon beringin itu.

JK mengatakan acara buka puasa bersama menjadi contoh tipisnya perbedaan ideologi antarpartai. "Partai lain belum ada acara buka puasa, tapi Golkar sudah melaksanakan buka puasa," kata JK.

Lantaran perbedaan berbasis ideologi nasionalisme dan agama sudah tipis, lanjut JK, sebuah partai harus mencari indikator lain agar berbeda dari partai lainnya. JK mengatakan hal ini harus diupayakan oleh seluruh pengurus dan kader partai.

"Tidak ada lagi perbedaan yang mendalam antara Golkar dan PPP, misalnya, atau dengan partai-partai yang lain," ujar Kalla. "Karena itulah yang membedakannya ialah prestasi, program yang baik, dan pelaksanaan yang baik dari kita semua."

JK mengatakan pada akhirnya tujuan akhir setiap partai adalah untuk kemajuan bangsa. Menurut dia, Golkar memiliki sejarah masa lalu yang positif dan negatif yang dapat menjadi pelajaran untuk kemajuan politik, ekonomi, dan sebagainya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus