Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Jokowi: Jangan Sampai karena Pilpres Kita Jadi Retak

Jokowi mengingatkan soal pentingnya menjaga persatuan, kerukunan, dan persaudaraan dalam pembukaan musyawarah nasional pertama Persatuan Umat Buddha I

18 September 2018 | 12.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Joko Widodo alias Jokowi didampingi Ketua Umum Perindo Harry Tanoesoedibjo saat membuka acara pembekalan calon anggota legislatif Partai Perindo di Jakarta, 17 September 2018. Dalam acara ini, Jokowi membagi pengalamannya dalam berpolitik kepada 575 calon legislator DPR Partai Perindo dari berbagai daerah. TEMPO/Fakhri Hermansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan soal pentingnya menjaga persatuan, kerukunan, dan persaudaraan dalam pembukaan musyawarah nasional pertama Persatuan Umat Buddha Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 18 September 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jangan sampai karena pesta demokrasi setiap 5 tahun, entah itu pilihan bupati, walikota, gubernur atau bahkan presiden, kita menjadi retak dan merasa sebagai tidak saudara lagi. Ini kekeliruan yang sering terjadi," kata Jokowi.

Jokowi mempersilakan setiap orang memiliki pilihan berbeda dalam pemilihan pemimpin. Asalkan, kata dia, masyarakat tetap saling tegur sapa dengan tetangga dan teman antarkampung. Menurut Jokowi, banyak kasus yang terjadi malah saling bermusuhan karena berbeda pilihan. "Banyak. Wong sudah pilpres 4 tahun masih dibawa-bawa sampai sekarang. Pilpres sudah rampung 2014," ujarnya.

Jokowi menuturkan, kalau masyarakat Indonesia bersatu maka kekuatan akan muncul. Ia mencontohkan soal kesuksesan para atlet di Asian Games 2018. Ia mengatakan, tidak ada atlet yang mempersoalkan agama, suku, budaya saat bertanding. Hasilnya, kata dia, para atlet meraih 31 emas dan Indonesia menduduki peringkat keempat klasemen Asian Games 2018.

"Itu berkat perjuangan keras para atlet. Tidak berpikir suku saya apa, agama saya apa, saya dari daerah mana, provinsi mana. Semua atlet berpikir ini hanya untuk Indonesia. Kita ini sering ribut hal-hal kecil," kata dia.

Ketua Umum Permabudhi Arief Harsono menyampaikan ucapan terima kasih kepada Jokowi dalam pembukaan munas tersebut. Ia mengatakan bahwa munas pertama Permabudhi terasa istimewa dan bersejarah karena dibuka langsung oleh Jokowi. "Di tengah kesibukan dan agenda padat, Bapak Presiden meluangkan waktu menerima kami di Istana Negara," kata Arief.

Dalam pembukaan munas Permabudhi, Jokowi didampingi Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Friski Riana

Friski Riana

Reporter Tempo.co

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus