Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tanpa ada yang menghalangi, seorang pengusaha obat herbal bernama I Made Janardana memeluk Presiden Joko Widodo atau Jokowi di atas panggung acara penyerahan Nomor Induk Berusaha (NIB) kepada pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) perseorangan, Rabu, 13 Juli 2022. Aksi ini dilakukannya sesaat setelah diberi kesempatan berbicara oleh Jokowi di Gedung Olahraga Nanggala Kopassus, Jakarta Timur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Makasih sebelumnya pak presiden. Pak boleh peluk nggak pak?" kata I Made seraya langsung berjalan menuju arah Jokowi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang personel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang bersiaga di atas panggung spontan mendekat ke arah kepala negara. Tapi langkahnya terhenti, karena I Made sudah lebih dulu memeluk Jokowi selama lebih kurang 5 detik lamanya.
Mendapat aksi dadakan tersebut, Jokowi hanya diam mematung sambil tersenyum lebar. Sementara itu, ruangan acara langsung gemuruh dengan tepuk tangan peserta melihat aksi tersebut. "Ini tadi yang sebelah kanan dan kiri saya mau foto, ada yang meluk," kata Jokowi.
"Ini kesempatan sekali dalam seumur hidup saya mungkin pak ya," kata I Made sumringah. Setelah itu, I Made pun langsung menceritakan kisahnya kepada Jokowi.
I Made menjelaskan bahwa usahanya bergerak di bidang produksi kapsul herbal seperti Brotowali. Usaha tersebut berawal dari orang tuanya yang sakit, di mana saat itu I Made merasakan obat herbal yang harus dibeli begitu mahal. Akhirnya, dia mencoba memproduksi sendiri dan berkembang sampai kini omzetnya jadi Rp 2 juta per hari
Jokowi takjub dengan omzet tersebut. "Sebulan Rp 20 juta, setahun Rp 720 juta, omzetnya gede banget. Ini kalau untung 30 persen, Rp 210 juta untungnya, berarti sudah bukan usaha mikro lagi," kata Jokowi.
Kendati demikian, I Made mengeluhkan persyaratan untuk sertifikasi halal dan izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang dianggapnya terlalu banyak dan sulit dipenuhi. "Seperti pendirian perusahaan, sertifikasi untuk produk-produknya segala macan," kata I Made.
Mendengar itu, Jokowi meminta agar masalah I Made ini bisa dibantu. Perintah disampaikan di depan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yang hadir dalam acara.
Sebelum mikrofon berpindah ke peserta lain, I Made kembali meminta izin ke Jokowi. "Boleh peluk sekali lagi pak? Maaf pak," kata dia. Tapi aksi kedua ini gagal karena Paspampres keburu mencegat I Made.
Jokowi hadir di acara ini untuk membagi-bagikan NIB, salah satunya kepada I Made. Dalam acara ini, Jokowi mengaku senang karena NIB untuk pelaku usaha yang terbit dari Agustus 2021 sampai Juli 2022 sudah mencapai 1,5 juta melalui sistem Online Single Submission (OSS). Selain itu jumlah izin berusaha yang terbit per hari kini mencapai 7 hingga 8 ribu per hari, dari dulunya hanya 2 ribu per hari.
"Tapi yang saya minta bukan 7 sampai 8 ribu, yang saya minta 100 ribu per hari izin harus keluar," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, upaya percepatan penerbitan izin ini nanti juga jadi tanggung jawab kepala daerah untuk mendorong pengusaha mikro dan kecil agar miliki NIB ini. Sebab, NIB juga tidak dipungut biaya apapun.
"Ada yang diminta biaya? Silahkan maju saya beri sepeda, ada? Nggak ada yang mau kan? Karena emang ngga ada, semuanya gratis. Ini adalah kunci pertama dalam berusaha, izin harus ada," kata Jokowi.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.