Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO - Mataram – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat atau NTB berupaya memulangkan 107 warganya yang telah berada di Jayapura menyusul kerusuhan di Wamena, Provinsi Papua.
Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB T. Wismaningsih Dradjadiah mengatakan pemerintah daerah masih mempertimbangkan transportasi untuk para korban kerusuhan Wamena.
Pemulangan menggunakan pesawat komersial memakan banyak biaya, sedangkan kapal laut harus menunggu jadwaln berangkat pada 9 Oktober 2019. Waktu tempuh ke NTB pun memakan waktu lama.
“Gubernur sudah tandatangan surat ke Mabes TNI AU tentang pemakaian Hercules,” kata Wismaningsih pada Kamis, 3 Oktober 2019.
Hingga Kamis malam 107 warga NTB telah dievakuasi dari Wamena oleh dua petugas dari Dinas Sosial NTB Amir dan Amran pada Rabu lalu, 2 Oktober 2019.
Dikawal personil Yonif 751, mereka menyisir Wamena dari pagi dan baru kembali ke Jayapura pada malam harinya. Mereka mencari kemungkinan warga NTB yang masih mengungsi di Wamena.
Amir dan Amran yang sudah beberapa hari di Jayapura ikut melakukan evakuasi korban kerusuhan langsung di Wamena pada Rabu lalu. Tim didampingi seorang anggota TNI BKO di Bandara Sentani bernama Iksan asal Bima, NTB.
Mereka menuju Wamena menggunakan pesawat Hercules. Tiba di Wamena yang berjarak tempuh terbang 45 menit dari Sentani Jayapura, petugas dari NTB berupaya mencari empat pengungsi asal NTB yang sudah dijaga oleh dua orang relawan asal NTB, Taufik dan Bambang, di Bandara Wamena.
Berkat bantuan personel TNI asal NTB yakni Iksan dan Aris, keempat pengungsi asal NTB itu bisa ikut dievakuasi. Evakuasi itu berbarengan dengan 196 pengungsi dari daerah lain.
Para pengungsi tersebut diberangkatkan dari Wamena menuju Posko Pengungsian di Sentani menggunakan pesawat Hercules TNI AU.
Menurut Wismaningsih, ada seorang perempuan asal Sumbawa, NTB, yang baru dua bulan tinggal di Wamena sebagai baby sitter telah dijemput. Majikannya asal NTB tapi pulang kampung lebih dahulu sehingga sang baby sitter tinggal sendirian.
"Alhamdulillah sudah bisa dijemput koordinator dan segera dibawa ke Jayapura,” ujar Wismaningsih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini