Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan cek kesehatan gratis akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun, saat ini pelaksanaannya masih sederhana sehingga hanya membutuhkan peralatan sederhana berupa bahan medis habis pakai atau alat kesehatan sekali pakai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ini nantinya pakai APBN. Tapi untuk saat ini kami masih menggunakan bahan medis habis pakai. Jadi tidak ada (kebutuhan biaya macam-macam),” kata Teguh saat meninjau cek kesehatan gratis di Puskesmas Pulogadung, Jakarta Timur pada Senin, 10 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Teguh, petugas medis memang bertugas melayani masyarakat. Ia berpendapat bahwa tahap awal program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini tidak membutuhkan biaya besar yang cukup dengan kehadiran tenaga medis.
Teguh mengatakan Pemerintah Provinsi Jakarta berkomitmen menyukseskan program cek kesehatan gratis. “Hari ini ada 44 puskesmas di setiap kecamatan di DKI Jakarta melaksanakan program ini. Seluruh puskesmas sudah terintegrasi dengan layanan Satu Sehat,” ujar dia.
Selain itu, pihaknya akan mempersiapkan 292 puskesmas pembantu untuk mendukung program Cek Kesehatan Gratis. Menurut Teguh, penambahan unit-unit puskesmas pembantu di Jakarta untuk Cek Kesehatan Gratis baru akan dilakukan setelah animo masyarakat meningkat. "Andai kata nanti seiring dengan waktu juga semakin banyak, kami siap untuk menambahkan yang 292 puskesmas pembantu," kata dia.
Salah satu hal yang masih perlu terus dilakukan, kata Teguh, adalah proses sosialiasi ke masyarakat. Pada hari pertama, ia menjumpai sejumlah peserta yang belum memiliki akun di aplikasi Satu Sehat Kementerian Kesehatan.
Teguh mengatakan Pemprov Jakarta telah memastikan kesiapan sumber daya manusia untuk mendukung Cek Kesehatan Gratis. Selain itu, Teguh ingin menyatakan sarana prasarana pendukung juga telah disiapkan.
Menurut dia, Jakarta perlu menjadi barometer dalam pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis. “Dan kami harapkan juga bisa menjadi role model karena puskesmas kami sudah integrasi juga dengan layanan primer," ujar dia.