Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Kiprah Pakde Miyono, Orang Penting di Karier Politik Jokowi

Mendiang Miyono punya andil besar dalam perkembangan bisnis dan politik Presiden Jokowi.

28 Februari 2022 | 07.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Keluarga Presiden Joko Widodo, Sudjiatmi (kanan), Miyono (Tengah) dan Setyawan (kiri) menhgadiri acara bedah buku di Restoran Omah Sinten Solo, Rabu 19 Desember 2018. Buku yang ditulis dua akademisi itu membantah fitnah yang menyebut Jokowi keturunan PKI. TEMPO/AHMAD RAFIQ.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Paman Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Miyono Suryo Sardjono, tutup usia pada Ahad malam, 27 Februari 2022. Lelaki 82 tahun itu menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 19.50 WIB karena penyakit non Covid-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mendiang Miyono punya andil besar dalam perkembangan bisnis dan politik Presiden Jokowi. Bisa dibilang, Miyono adalah orang penting, setelah ayah dan ibunda Jokowi. Miyono adalah abang kandung ibunda Jokowi. Mereka punya satu adik kandung, Setyawan Prasetya. Tiga bersaudara ini anak pasangan Wirorejo-Sani, pedagang kayu di Solo asal Giriroto, Ngemplak, Boyolali. Miyono adalah bos perusahaan mebel Roda Jati, yang tersohor di Solo dan sekitarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kedekatan Jokowi dengan Miyono bermula bahkan sejak Jokowi baru lahir. Jokowi kecil tinggal di sebuah rumah kontrakan di Kampung Srambatan bersama orang tua beserta kakeknya. Pada saat itu, Miyono memiliki rumah bersebelahan dengan kediaman Jokowi. Kebetulan anak sulung Miyono, Triyono Budi Warsito, sebaya dengan Jokowi. Miyono punya enam anak.

Dalam karier politik Jokowi, Miyono-lah yang pertama kali bisa menjalin komunikasi dengan F.X. Hadi Rudyatmo, Ketua Dewan Pengurus Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan mengenalkan dengan keponakannya itu. Berkat perkenalan itu, disepakati Jokowi maju sebagai calon wali kota, berpasangan dengan Rudyatmo. "Ya, saya dikenalkan kepada Jokowi melalui Pak Miyono," ucap Rudyatmo seperti dikutip dari Majalah Tempo edisi 30 Juni 2014.

Pada masa kampanye, PDIP membentuk tim sukses yang bertugas menjalankan mesin partai untuk memenangi pemilihan. Adapun keluarga besar Jokowi, bersama para pengusaha mebel, membentuk tim sukses sendiri yang tetap menjalin koordinasi dengan partai. Tim sukses pasangan ini berkantor di gedung Grha Sabha, Solo, milik Jokowi.

Dalam pemilihan itu, Jokowi-Rudyatmo meraih kemenangan dengan perolehan suara 38 persen. Pasangan ini menyingkirkan tiga pasangan calon wali kota-wakil wali kota lain. Satu di antaranya pasangan inkumben Slamet Suryanto-Hengky Narto Sabdo.

Dalam mencari istri, Miyono juga yang diminta Jokowi melamarkan Iriana. Pesta pernikahan digelar pada 24 Desember 1986. Miyono mencukupi kebutuhan Jokowi. Setelah bekerja dua tahun di PT Kertas Kraft Aceh, Jokowi dan Iriana balik ke Solo. Jokowi menemui Miyono dan menyatakan ingin belajar mengurus perusahaan kayu. Ketika itu, Roda Jati sudah mampu mengekspor produknya ke Eropa.

Miyono menempatkan Jokowi di bagian produksi dan pemasaran. Posisi itu memberikan dia kesempatan mempelajari seluk-beluk bisnis kayu. Tiga tahun bekerja di Roda Jati, Jokowi meminta izin Miyono untuk mendirikan perusahaan sendiri. “Dia menyatakan ingin mandiri,” kata Miyono.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus