Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Kirim surat ke surga

Mario sorrentino, pemilik motel the executive ranch di catanduva, brazil, melapor ke polisi. motelnya tiba-tiba padam akibat disambar petir yang datangnya dari st. peter, malaikat penjaga pintu surga. pihak asuransi tak akan menggantinya jika kerusakan akibat bencana.

24 April 1993 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEBUAH motel bernama The Executive Ranch dekat Kota Catanduva, 365 km sebelah barat Sao Paolo, Brazil, tiba-tiba memperoleh promosi gratis di koran setempat karena kelakuan ganjil pemiliknya. Motel itu tengah menayangkan film esek-esek dalam jaringan videonya ke kamar-kamar, awal April lampau, ketika dari langit mendadak turun kilatan tajam. Jeleger! Petir menyambar si motel mesum. Instalasi listriknya tersengat, sehingga perangkat televisi dan video di situ rusak. Dan perabot pijat bertenaga air pun ikut berantakan. Dalam upayanya mendapatkan uang asuransi, Mario Sorrentino juragan motel tersebut bergegas melapor ke markas polisi Catanduva, seraya menuding St. Peter sebagai penyebab kerusakan di motelnya itu. St. Peter atawa Santo Petrus, menurut kepercayaan Nasrani, adalah malaikat penjaga pintu surga yang juga mengendalikan cuaca di jagat ini. Karena Sorrentino jelas menyebutkan nama St. Peter, polisi pun mencatat nama tersebut dalam buku pengaduan sebagai biang keladi yang dicurigai. Dengan dasar laporan ke polisi ini, pihak asuransi kemudian mengutus spionnya untuk menyidik ke lokasi kliennya. Menurut eksekutif perusahaan asuransi itu, Victor Marques Cordeiro, si klien akan diberi ganti rugi sesuai dengan prosedur. ''Cuma, saya kepingin tahu, bagaimana polisi bisa mengusut St. Peter,'' komentarnya. ''Bingung juga saya bagaimana menanyai St. Peter,'' kata Rosalino Barbosa. Namun kepala polisi ini masih akan mengirim panggilan tertulis agar St. Peter dapat memberikan kesaksian di pengadilan. Caranya? ''Saya akan kirim panggilan itu ke surga melalui siapa yang pertama mati di kota ini,'' ujarnya serius. Berita kecil di harian The Straits Times, 11 April lalu, itu agaknya jauh dari kesan berkelakar. Tak dilaporkan apakah sang polisi dalam keadaan teler, tapi si juragan motel itu tampaknya bagai sedang mencoba menyusup di lubang jarum untuk mendapatkan ganti rugi dari asuransi. Sebab, menurut aturannya, pihak asuransi tidak akan mengganti sepeser pun jika kerusakan disebabkan bencana alam. Juragan Mario Sorrentino sebenarnya bukan tidak tahu aturan main di asuransi itu. Ya, namanya juga usaha pengusaha. Ed Zoelverdi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus