Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Kisah Khoirotul Alami Kecelakaan Jelang Yudisium hingga Jadi Lulusan Terbaik Unesa

Khoirotul Ula, dinobatkan sebagai lulusan terbaik dari S2 Pendidikan Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Surabaya atau Unesa.

13 Oktober 2023 | 10.08 WIB

Khoirotul Ula, wisudawati dari S2 Pendidikan Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP). Dok: Unesa.
Perbesar
Khoirotul Ula, wisudawati dari S2 Pendidikan Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP). Dok: Unesa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Khoirotul Ula, dinobatkan sebagai lulusan terbaik dari S2 Pendidikan Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Surabaya atau Unesa dalam wisuda yang digelar pada Selasa, 10 Oktober 2023. Wisuda yang digelar di Grha Unesa itu dihadiri 1.501 wisudawan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Meski harus menggunakan kursi roda, Khoirotul Ula tetap hadir dalam pengukuhan gelar magisternya. Dia mengalami kecelakaan saat hendak mendaftar yudisium. Saat itu dia sedang berkendara naik motor dan mengalami kecelakaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Saya jatuh ketika ibu-ibu bersepeda mendadak belok di depan dan di saat bersamaan ada mobil di depan. Saya kaget dan tidak fokus, lalu terjatuh," cerita Khoirotul dilansir dari situs Unesa pada Jumat, 13 Oktober 2023.

Dari kecelakaan itu, dia mengira hanya mengalami luka biasa dan keseleo. Namun, setelah berobat ke rumah sakit, dia mengalami patah tulang sehingga harus melalui proses pemulihan yang cukup lama.

Karena kondisi itulah, dia mengenakan kursi roda yang membuatnya kesulitan beraktivitas, pun saat mendaftar yudisium. Beruntung, dia memiliki teman baik asal Jombang yang membantunya menyelesaikan pendaftaran yudisium dan dia bisa hadir wisuda.

Perempuan asal Lamongan itu bercerita mentalnya sempat terguncang atas kejadian itu. Namun, setelah berpikir kembali dan meyakini diri, dia baru menerimannya dengan ikhlas. 

“Saya sempat berpikir merasa malu harus wisuda pakai kursi roda, tapi keluarga saya memotivasi agar tetap ikut wisuda karena ini merupakan hasil perjuangan saya selama ini. Saat wisuda saya diantar kakak saya,” bebernya.

Perempuan yang merupakan guru TK itu berharap setelah lulus bisa memberikan lebih banyak manfaat kepada orang lain, terutama anak didiknya. Selama ini, selain kuliah S2, Khoirotul juga sibuk mengajar. Semua pengorbanan itu berbuah manis ketika dia mendapat anugerah sebagai lulusan terbaik dengan IPK 3,97.

Rektor Unesa Nurhasan mengapresiasi kehadirannya dalam wisuda meskipun cedera dan harus menggunakan kursi roda. Menurutnya, Khoirotul merupakan mahasiswa berprestasi dan punya dedikasi serta motivasi yang tinggi dalam belajar.

“Sebagai apresiasi kami, universitas memberikan dukungan berupa asuransi kesehatan untuk menunjang proses kesembuhan dan kami juga memberikan apresiasi terhadap wisudawan yang tengah hamil besar,” ucapnya.

Devy Ernis

Devy Ernis

Bergabung dengan Tempo sejak April 2014, kini staf redaksi di Desk Nasional majalah Tempo. Memimpin proyek edisi khusus perempuan berjudul "Momen Eureka! Perempuan Penemu" yang meraih penghargaan Piala Presiden 2019 dan bagian dari tim penulis artikel "Hanya Api Semata Api" yang memenangi Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020. Alumni Sastra Indonesia Universitas Padjajaran.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus