Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kubu koalisi pendukung Joko Widodo terus merampungkan program Nawacita II sebagai kelanjutan program kerja Jokowi di periode kedua, jika terpilih kembali dalam pilpres 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setidaknya, para pejabat teras partai pendukung Jokowi telah melakukan pertemuan sebanyak dua kali untuk membahas hal tersebut. Program tersebut akan dikebut agar rampung menjelang Jokowi mendaftar ke KPU.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Semua masukan partai kita tampung dan akomodir," ujar Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di Posko Cemara, Menteng, Jakarta pada Senin malam, 6 Agustus 2018.
Hasto mengatakan, dari Partai Golkar misalnya, ada usulan memperkuat kebijakan industri 4.0 dengan memperhatikan penyerapan tenaga kerja sebanyak-banyaknya. Kemudian dari Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Kebangkitan Bangsa menekankan pada program-program keumatan. "PPP dan PKB tadi memberikan perhatian yang sangat luas terhadap pendidikan di pesantren. Kami juga akan pertajam program-program disitu," ujarnya.
Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani mengatakan selain pemberdayaan lembaga pendidikan keagamaan dan pesantren, partainya mengusulkan pemberdayaan wakaf masuk dalam program Nawacita II. PPP juga akan berkeliling ke organisasi-organisasi keagamaan untuk menyerap aspirasi. "Seperti tadi, ada masukan dari Muhammadiyah kami terima. Nanti kami akan datangi satu per satu organisasi keagamaan lainnya," ujar Arsul di lokasi yang sama.
Nawacita adalah istilah visi-misi yang dipakai oleh pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla dalam pemilihan presiden 2014. Nawacita berisi agenda pemerintahan yang dipaparkan dalam sembilan agenda pokok untuk melanjutkan semangat perjuangan dan cita-cita Soekarno yang dikenal dengan istilah Trisakti, yakni berdaulat secara politik, mandiri dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Pada pilpres 2019, Jokowi kembali mencalonkan diri sebagai calon presiden. Konsep Nawacita itu akan dipakai kembali oleh Jokowi dalam berkampanye sekaligus berisi agenda pemerintahan lanjutan, jika Jokowi terpilih kembali menjadi presiden untuk periode kedua.