KSAD: Prabowo Minta TNI AD Berfokus Urus Ketahanan Pangan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengatakan Presiden Prabowo Subianto meminta TNI AD berfokus mengurus masalah ketahanan pangan demi memperkuat lumbung pangan di daerah. Menurut dia, Prabowo mengatakan hal itu di depan jajaran pejabat TNI AD lewat konferensi video dalam rapat pimpinan TNI AD di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Senin, 3 Februari 2025. “Tadi di sela-sela rapim, sempat ada pengarahan dari Presiden juga bahwa Presiden sangat fokus tentang masalah pangan ini,” kata Maruli setelah rapim, seperti dikutip dari Antara.

Maruli mengatakan langsung menindaklanjuti perintah presiden tersebut dengan melanjutkan beberapa program ketahanan pangan, seperti memanfaatkan lahan tidur di seluruh Indonesia menjadi perkebunan dan lumbung pangan.

Dalam proses pemanfaatan lahan tersebut, TNI AD menggandeng beberapa pihak, di antaranya PT Perkebunan Nasional (PTPN) dan Kementerian Kehutanan. Kerja sama itu dilakukan agar pemanfaatan lahan tidak terbentur izin sehingga dapat diolah secara maksimal. “Kita sudah buat ya, ada di Cibenda, Ciemas, nanti ada lagi di Purwakarta, di Cianjur, di Puslatpur, Lampung, Baturaja,” ujarnya.

Tidak hanya menggandeng kementerian dan pihak perusahaan negara, TNI AD juga turut menggandeng masyarakat setempat dalam proses pengolahan lahan. Pihaknya juga sudah membangun ribuan titik air di beberapa daerah untuk dijadikan sebagai sumber air lahan pertanian tersebut. “Kami sudah ada pipanisasi, ada pompa hidran yang kita lakukan yang sudah bisa mengairi sekitar 50 ribu hektare lahan,” kata Maruli.

Nantinya, hasil tani yang dikelola oleh prajurit TNI dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Maruli memastikan program ketahanan pangan tersebut akan terus berlangsung demi terwujudnya swasembada pangan seperti yang dicanangkan Prabowo.

Prabowo Klaim Swasembada Pangan akan Tercapai dalam Beberapa Bulan 

Sementara itu, Presiden Prabowo mengklaim swasembada pangan akan tercapai dalam beberapa bulan. Capaian ini, menurut dia, lebih cepat dari target awal yakni selama empat tahun. “Sekarang sudah terbukti bahwa target yang saya kasih empat tahun, ternyata mungkin beberapa bulan ini kita sudah swasembada. Tapi kita tidak gembar-gembor,” ujar Prabowo di Kementerian Pertanian pada Senin, 3 Februari 2025, dikutip dari siaran resmi.

Prabowo mengklaim Indonesia semakin dekat dengan sasaran swasembada pangan. Target ini akan tercapai dengan pertama-tama mewujudkan swasembada beras, kemudian berlanjut ke swasembada pangan. Namun dia tidak memerinci bahan pangan apa saja yang akan mencapai swasembada. “Saya tekankan lagi bahwa masalah swasembada pangan, masalah pangan adalah hidup dan matinya bangsa Indonesia,” ujar mantan Komandan Korps Pasukan Khusus (Kopassus) itu.

Jika Indonesia mau jadi negara maju, ujar Prabowo, pangan harus aman. Dia meminta semua pihak bekerja sama mendukung tujuan ini. Target ini harus dikejar dengan patriotisme yang tinggi.

Prabowo Optimistis Wujudkan Swasembada Pangan Kurang dari 2 Tahun

Sebelumnya, Prabowo optimistis pemerintah bisa mewujudkan swasembada pangan sebelum tahun kedua dirinya menjabat atau pada 2026. Optimisme itu dia peroleh setelah dirinya mendapatkan laporan dari para menteri bidang pangan. Namun Prabowo tidak menjelaskan detail isi laporan tersebut. “Sebelum tahun kedua, pemerintah sudah swasembada pangan. Pemerintah tidak akan impor pangan lagi,” kata Prabowo dipantau melalui akun YouTube Sekretariat Presiden pada Senin, 20 Januari 2025.

Pernyataan Prabowo disampaikan saat memberikan sambutan dalam agenda peresmian 26 pembangkit listrik dan 11 transmisi serta gardu induk di 18 provinsi. Peresmian dipusatkan di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Selain swasembada pangan, kepala negara menargetkan swasembada energi. Pemerintah menargetkan mencapai 100 persen swasembada energi kurang dari lima tahun. Dia pun menargetkan Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak lagi impor dalam kurun waktu itu.

Mengenai puluhan proyek ketenagalistrikan, Prabowo mengatakan proyek itu menghasilkan energi sebesar 3,2 gigawatt listrik. Proyek ini, kata Prabowo, merupakan peresmian proyek terbesar di dunia. “Ini peresmian proyek energi terbesar di dunia. Ini hasil karya seluruh bangsa,” kata Prabowo.

Mantan Menteri Pertahanan ini mengatakan swasembada energi penting untuk transformasi Indonesia menjadi negara modern dan maju. Tujuan transformasi energi itu untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa dan menghilangkan kemiskinan. Indonesia, kata Prabowo, harus menjadi negara yang menguasai teknologi. Penguasaan teknologi itu untuk mengelola sumber daya menjadi barang jadi dan barang industri. “Untuk itu, energi sangat vital. Kita punya sumber alam yang sangat besar. Sekarang kita punya kemampuan untuk melakukan transformasi ini,” kata Prabowo.

Swasembada pangan merupakan salah program utama yang berulang kali disampaikan Prabowo dalam berbagai kesempatan saat kampanye Pilpres 2024. Untuk mewujudkan hal tersebut, Prabowo mencanangkan sejumlah strategi, termasuk pencetakan lumbung-lumbung pangan (food estate) terutama untuk padi, jagung, dan singkong. Prabowo juga menargetkan penambahan luas lahan panen hingga 4 hektare hingga 2029.

Han Revanda, Hendrik Yaputra, dan Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan editor: Alasan Pelantikan Kepala Daerah Terpilih Digelar di Jakarta, Bukan IKN