Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Langkah-Langkah Sang Penertib

Ketua opstibpus, sudomo, turun tangan sendiri menggebrak pungli angkutan jalan raya di beberapa tempat semarang, medan palembang, merak, ada suara skeptis. (nas)

11 Desember 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LANGKAHNYA bagaikan kuda di papan catur. Bermula dengan gerak datar ke Semarang, ia dengan cepat melangkah balik ke Merak. Sasarannya: jembatan timbang dan truk-truk yang membaa angkutan berlebihan. Ia juga menginspeksi suasana di Jakarta, dan tiba-tiba melompat jauh ke Medan dari markas besarnya. Tanpa lelah, esoknya, Jumat pekan lalu, ia sudah hadir di tengah Kota Palembang. Itulah Laksamana Sudomo, Ketua Opstipus yang . Nrun tangan sendiri menggebrak pungli ke kiri dan ke kanan. Toh ada yang masih ragu. "Gebrakan Pak Domo itu saya khawatir cuma hangat-hangat tahi ayam . . . hanya kejutan menjelang sidang umum MPR." Yang bersuara skeptis itu adalah seorang petugas Dinas lalu-Lintas dan Angkutan Jalan Raya (DLLAJR) di Pati, Ja-Teng. Ucapan tersebut_barangkali mewakili kesangsian sebagian masyarakat atas gebrakan Pangkopkamtib Ketua Opstib Pusat Laksamana Sudomo mengganyang pungli beberapa pekan terakhir ini. Gebrakan itu tentu saja disambut gembira. Toh rasa ragu tetap membayangi: apakah Sudomo benar-benar akan menghantam pungli di semua bidang? Termasuk juga pungli di tingkat atas yang "kakap"? Laksamana Sudomo sendiri bertekad. akan memberantas pungli sampai tuntas. "Pada tahap pertama saya memulainya di angkutan jalan raya. Berikutnya akan meluas ke sektor yang lain. Percayalah," katanya kepada TEMPO di Medan pekan lalu. Kegagalan operasi pungli pada 1977 tampaknya dijadikan pelajaran. Opstibpus dan Opstibda yang selama ini cuma menampung informasi belaka akan ditingkatkan peranannya. Opstib akan menggunakan aparat Laksusda sebagai tangannya di daerah, yang bisa terjun langsung. "Kali ini kami tak ingin membuat kejutan yang tak punya kelanjutan," tegas seorang pejabat Opstibpus. Sasaran Sudomo sampai pekan lalu memang masih di bidang angkutan jalan raya. Setelah Operasi Teratai IV Opstib memergoki berbagai pungli di Jawa, antara 27 November sampai 4 Desember dilancarkan Operasi Teratai V di Sumatera. Pulau ini memiliki 31 jembaun timbang, yang lagi-lagi dijadikan sasaran. Sekalipun telah mengetahui ada operasi pungli di antara, para petugas DLLAJR di Sumatera ternyata tetap berpraktek . Sewaktu ditinjau Sudomo. Kepala Jembatan Timbang di Binjai dan Titi Papan (Sum-Ut) mengakui masih melakukan pungli terhadap kendaraan yang ditimbang. Besarnya antara Rp 500 sampai Rp 2.000 tiap truk. Pungli di Sum-Ut ternyata lebih besar dari di Jawa yang Rp 200, kata Sudomo. Sehari sebelumnya Pangkowilhan I Letjen Susilo Sudarman menyatakan, pungli di Sum-Ut tak seganas di Jawa. Di Medan, Sudomo juga menerima laporan: Kepala Dinas LLAJR Sum-Ut ternyata mengeluarkan surat dispensasi muatan bagi truk-truk tertentu. Truk yang daya angkutnya 3 ton bisa membawa muatan sampai 4,5 ton asalkan membawa surat dispensasi yang ditandatangani Anton Sudarto, Kepala Dinas DLLAJR Sum-Ut, yang berlaku sebulan. Harga surat dispensasi tersebut antara Rp 25.000 dan Rp 35.000. Seperti juga di beberapa tempat yang dikunjunginya, di Medan, Kamis pekan lalu, Sudomo mengadakan pertemuan dengan para pengusaha angkutan. Jangan memberi peluang. Peluang bisa timbul kalau saudara melakukan kesalahan. Suntikan keberanian yang saya berikan kepada saudara ialah harus berani menolak memberi pungli. Harus berani. Dan kalau anda dipaksa, laporkan cepat kepada saya, kata Sudomo yang diambut tepuk tangan riuh. SUDOMO juga menjelaskan kebijaksanaan pemerintah sejak 25 November yang memberikan dispensasi 2596 bagi setiap angkutan barang. Saya sudah konsultasikan ini dengan Pak Purnomosidi, Menteri PU. Toleransi 25% ini tak akan merusak jalan, ujarnya. Operasi Teratai IV, menurut Sudomo, telah memperlihatkan hasil. Dalam kunjungannya 1 Desember ke beberapa jembatan timbang antara Jakartairebon, tak saya jumpai lagi pungli di sana, katanya. Hingga hasil Operasi Teratai IV dan V dianggapnya menunjukkan sebuah harapan. Ia tak ingin kalau ada yang menyebut operasinya kah Ini membikin stagnasi arus barang, macetnya angkutan, naiknya ongkos angkut dan merugikan pengusaha. Saya tahu saudara masih untung dengan dispensasi 25 persen itu, ujarnya di depan para pengusaha ankutan Sum-Ut. Toh lewat Departemen Perhubungam Opstib akan membuat proyek percontohan terhadap beberapa perusahaan angkutan dengan kebijaksanaan dispensasi 25% itu. Selama 3 sampai 4 bulan kami akan meneliti, betulkah perusaha an akan merugi dengan kebijaksanaan itu, katanya. Sehari setelah Medan, Sudomo turun ke Palembang. Pada pers Pangkopkamtib menjelaskan lagi 4 langkah yang akan diambil untuk menghilangkan pungli. Pemungutan retribusi akan dilakukan pemda, dibayar sekaligus setahun. Jembatan timbang juga akan diganti dengan alat lain yang lebih modern. Beberapa jembatan timbang akan dihapuskan, sementara yang lainnya akan diubah fungsinya menjadi pencatat statistik arus barang. Dan sanksi hukuman terhadap pelanggaran lalu lintas akan diperberat. Di Sumatera Selatan, menurut Pangkopkamtib, pelanggaran batas muatan kini tinggal sekitar 7%. Itu dinilainya menggembirakan karena sebelumnya mencapai 80 sampai 90%. Ini berarti sekarang ada kesadaran masyarakat dan ini akan mengakibatkan hilangnya pungli, kata Sudomo. utaan penduduk Indonesia tentu berharap itu bisa menjadi kenyataan. Mereka kini menunggu langkah orang No. 1 Opstib selanjutnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus