Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

LP Ma'arif NU Sebut Program Organisasi Penggerak Tidak Jelas

Ada sejumlah keanehan dari daftar organisasi kemasyarakatan yang lolos seleksi Program Organisasi Penggerak Kemendikbud.

24 Juli 2020 | 05.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto ilustrasi pendidikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama memutuskan untuk mundur dari Program Organisasi Penggerak (POP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). “Kami memutuskan mundur dari program itu. Dari awal konsepnya enggak jelas, prosedurnya enggak jelas,” kata Ketua LP Ma’arif NU Arifin Junaidi kepada Tempo, Kamis, 23 Juli 2020.

POP merupakan program peningkatan kualitas pendidikan dan penguatan sumber daya manusia yang digagas oleh Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud. Arifin mengatakan, ada sejumlah keanehan dari daftar organisasi kemasyarakat yang lolos seleksi POP.

Menurut dia, ada organisasi yang tidak berhubungan dengan pendidikan tapi lolos verifikasi. “Ada kelompok pecinta budaya, pecinta film segala macam itu. Ya, saya ndak kenal organisasi itu,” katanya.

Selain itu, banyak organisasi di bidang pendidikan yang kredibel namun tidak lolos verifikasi. Misalnya, Arifin menyebutkan, Yayasan Muslimat Nahdlatul Ulama yang mengelola puluhan ribu taman kanak-kanak, Persatuan Guru NU (Pergunu), dan Aisyiyah turut mendaftar namun tak lolos.

Meski mundur, Arifin mengatakan bahwa LP Ma’arif NU selama ini sudah menjalankan program pelatihan untuk kepala sekolah di bawah naungannya. Kepala sekolah yang dilatih nantinya akan diwajibkan melatih guru di sekolah masing-masing dan kepala sekolah di sekolah sekitarnya. “Itu atas biaya sendiri,” ujarnya.

Sebelum LP Ma’arif Nahdlatul Ulama, Pimpinan Pusat Muhammadiyah juga menyatakan mundur dari Program Organisasi Penggerak. Muhammadiyah menilai Kemendikbud tidak transparan dalam proses seleksi karena ada ormas terindikasi abal-abal yang lolos dan mendapat dana bantuan maksimal Rp 20 miliar.

FRISKI RIANA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Friski Riana

Friski Riana

Reporter Tempo.co

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus