Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Main kartu senyawa kimia

Prof. sutardi menciptakan permainan kartu untuk menghafal senyawa kimia. untuk merangsang pelajar ''cinta'' kimia? hasilnya bergantung pada kenaikan nilai rata-rata.

13 November 1993 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MAIN kartu di kelas bakal halal. Tentu itu bukan sembarang kartu. Yang dibolehkan adalah main kartu kimia. Ide main kartu kimia ini dicetuskan Sutardi, 50 tahun, dalam pidato pengukuhan guru besar kimia di IKIP Malang, Sabtu dua pekan lalu. Kartu ciptaan Sutardi itu sepintas memang mirip dengan kartu remi. Tapi gambarnya berbeda. Kartu itu terdiri dari gambar lambang-lambang kimia, dengan huruf dan angka. Satu set kartu, bukan 52 buah seperti kartu bridge, tapi 88 lembar. Kartu-kartu itu dibagi menjadi tiga kelompok. Pertama 18 lembar kartu kation, bergambar lambang ion positif, seperti Na+, NH4+, K+. Lalu 25 lembar kartu anion, melambangkan ion negatif, antara lain Cl-, HCO3-, I-. Kelompok terakhir adalah 45 lembar kartu angka, terdiri dari kartu bergambar angka 1, angka 2, angka 3, masing- masing 15 buah. ''Dengan kartu ini, siswa bisa belajar Kimia lebih mudah dan menyenangkan, karena sifatnya permainan,'' kata pengajar di Fakultas MIPA IKIP Malang sejak 1970 ini. Pemainnya empat orang. Kartu dikocok, tiap-tiap pemain memperoleh empat kartu. Mereka harus beradu cepat menyusun senyawa kimia anion plus kation dalam jumlah muatan seimbang dari kartu di tangannya. Misalnya, untuk membentuk senyawa natrium karbonat (Na2CO3), pemain mesti memperoleh kartu kation Na+, kartu angka 2, kartu anion CO32-, dan kartu angka 1. Cara memperoleh susunan kartu yang membentuk nama senyawa itu mirip permainan kartu 41. Pemain bergilir, searah atau berlawanan arah dengan jarum jam, menjumput kartu dari tumpukan kartu di tengah arena. Kalau ternyata nama senyawa belum terbentuk, satu kartu mesti dibuang. Pemain berikut bisa mengambil kartu di tumpukan atau kalau cocok mengambil kartu yang dibuang pemain sebelumnya. Begitu seterusnya. ''Barang siapa cepat menyusun senyawa, dia bisa langsung membuka kartu di tangannya. Dia menang,'' ujar Sutardi. Untuk membuat siswa aktif di kelas, temuan Sutardi ini tentu layak dicatat meski Sutardi mengakui, kartu itu bukan orisinil temuannya. Sebelum ini sudah beredar kartu kimia buatan luar negeri, tapi bagi siswa yang belum menguasai ilmu kimia bakal kesulitan memainkannya. Soalnya, pemain tidak hanya diminta membentuk senyawa, tapi juga endapan, dan ikatan kimia lainnya. Saat ini Sutardi juga sedang menggarap kartu kimia untuk tingkat lebih tinggi, dengan materi peluruhan zat radioaktif. Kartu yang berjumlah 100 lembar terdiri atas kartu kimia unsur, kartu kimia partikel alfa, dan kartu kimia partikel beta dimainkan mirip gaple. Baik kartu kimia senyawa maupun kartu kimia peluruhan zat radioaktif itu sayangnya belum pernah diuji coba di kelas. Menurut Prof. Sunarto, Kepala Lembaga Penelitian IKIP Surabaya, metode kartu itu sebaiknya diuji coba dulu dalam pelajaran Kimia untuk murid kelas satu di beberapa SMA. Kalau ternyata nilai Kimia mereka melambung, kata Sunarto, berarti hasil metode kartu itu positif. Kalau tidak? ''Pemakaian laboratorium diintensifkan, itu kunci pelajaran Kimia,'' katanya. Namun, tujuan Sutardi terutama untuk membuat pelajaran Ilmu Kimia menarik bagi siswa. Padahal, kata Sutardi, pelajaran Kimia lebih mudah dibanding Fisika. Toh sebagian besar pelajar dan mahasiswa belum menguasai Kimia dengan baik. Buktinya, nilai ebtanas murni rata-rata siswa SMA se-Jawa Timur selama tiga tahun terakhir paling tinggi hanya 4,35. Bisakah kartu Sutardi mengatrolnya? K. Candra Negara, ATG

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum