Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Mardiono Klaim Tak Ada Bursa Nama Calon Ketua Umum PPP dalam Mukernas PPP di Ancol

Mardiono mengatakan tak ada pembahasan soal bursa calon ketua umum dalam Mukernas PPP yang digelar di Ancol pada Jumat-Sabtu lalu.

15 Desember 2024 | 08.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan atau PPP telah selesai menggelar Musyawarah Kerja Nasional II di Ancol, Jakarta Utara pada Sabtu, 14 Desember 2024. Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono mengatakan Mukernas yang digelar dua hari itu tak membahas tentang calon ketua umum partai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Bahwa di dalam mukernas ini saya garisbawahi, tidak sama sekali membahas calon ketua umum," kata Mardiono seusai Mukernas pada Sabtu malam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun yang dibahas dalam musyawarah kerja di Ancol itu adalah wacana penggantian AD/ART dan persiapan menggelar Muktamar X yang diperkirakan diadakan usai Lebaran 2025.

Soal ramainya bursa calon ketua umum yang muncul beberapa hari belakangan ini, Mardiono mengaku tak tahu menahu. Ia mengatakan keramaian itu berbanding terbalik dengan kondisi yang terjadi dalam mukernas itu.

"Tidak satu pun para peserta mukernas ini, menyebut para calon ketua umum. Jangankan sampai tiga, empat atau satu pun, sekali pun, tidak ada yang disebut dan para peserta mukernas ini adalah bagian dari para pemegang hak kedaulatan partai," kata Mardiono.

Kendati demikian, Mardiono tidak menutup kemungkinan bahwa nantinya PPP akan memiliki pemimpin baru, bahkan yang berasal dari luar partai.

Walau kesempatan tersebut terbuka, Mardiono tetap menilai hal tersebut sukar untuk terjadi.

Hal itu, tambahnya, karena perlu sosok yang mengetahui dinamika dan peta internal partai untuk mampu memimpin PPP.

"Menurut pandangan pikiran saya dan rekan-rekan memang sulit untuk bisa dipahami. Kader yang sudah berpuluh-puluh tahun mengabdi ini saja, belum tentu bisa memahami secara totalitas, apalagi misalnya orang lain. Tetapi sesekali lagi, itu tidak menutup," kata Mardiono.

Partai Persatuan Pembangunan dalam Pemilihan Legislatif 2024 lalu gagal lolos ke Senayan. Partai berlambang Ka'bah ini meraih suara 5.878.777 dari 84 daerah pemilihan atau 3,87 persen suara. Ini merupakan catatan terburuk PPP selama mengikuti pemilu karena tak lolos ke parlemen.

Nama Gus Ipul Muncul di Bursa Calon Ketua Umum PPP

Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muhammad Romahurmuziy mengatakan sejumlah nama sudah muncul disuarakan untuk didorong maju sebagai calon Ketua Umum PPP di Muktamar 2025.

Beberapa nama tersebut antara lain Taj Yasin, Sandiaga Uno, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, dan mantan Kepala Staf Angkatan Darat Dudung Abdurachman.

Rommy berharap agar PPP membuka diri menerima calon-calon ketua umum yang berasal dari eksternal partai dalam muktamar tahun depan.

Adapun Gus Ipul menanggapi santai soal namanya yang masuk dalam bursa calon ketua umum PPP. Menurut dia, nama-nama yang masuk bursa, termasuk dirinya, merupakan hal yang biasa menjelang muktamar partai.

"Itu biasa. Jadi, memang setiap mau muktamar beberapa nama disebut. Biasanya Bu Khofifah juga disebut, siapa pun bisa disebut. Pak Suharso bisa disebut, wacana biasa," katanya ditemui saat mengunjungi korban banjir di Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu, seperti dikutip Antara.

Ia mengaku belum fokus apakah hendak gabung di PPP atau tidak. Dirinya masih belum memikirkan langkah pasti untuk bergabung dengan partai politik.

"Itu saya setiap muktamar disebut-sebut. Itu biasa," kata dia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus