Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta --Kelompok pelajar dari Taman Rama Intercultural School Bali meraih gelar juara dalam ajang Change It Challenge yang diselenggarakan oleh Monash University di Indonesia. Tim pemenang akan mengunjungi Melbourne, Australia, untuk bersaing dengan finalis lainnya dari berbagai penjuru dunia pada babak final tingkat global pada Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ajang Change It Challenge ini bertujuan mendorong dan menginspirasi pelajar untuk menemukan solusi atas tantangan zaman,” kata Nicholaas Sosrowibowo, Senior Regional Manager International Student Recruitment di Monash University, yang juga ketua tim dewan juri lewat keterangan tertulis pada Kamis, 12 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelajar dari Bali sebagai tim pemenang terdiri atas Anna Melisa Klein, Neyja Darsana, dan Carissa Michellytha M.K. Di hadapan dewan juri mereka memaparkan isu mengenai ancaman polusi dan sampah terhadap laut dan ekosistem di Bali. Dalam solusi yang mereka tawarkan, tim berfokus pada strategi pengurangan, penggunaan kembali, dan daur ulang limbah sampah, termasuk penyediaan tempat sampah serta peralatan pengemasan sampah di tiga pantai di Bali.
Limbah daur ulang yang terkumpul akan disalurkan kepada mitra organisasi untuk diolah menjadi produk baru sebagai upaya menciptakan siklus pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Menurut Nicholaas, ajang kompetisi itu merupakan kesempatan bagi para pelajar untuk melihat cara mereka dapat memberikan dampak positif bagi dunia, demi kemajuan generasi masa depan.
Di babak final kompetisi di Indonesia, tujuh finalis ditantang untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam mengatasi berbagai isu global. Kompetisi ini tidak hanya untuk meningkatkan kesadaran akan topik yang mereka angkat, tetapi juga untuk mendorong kolaborasi dengan sesama pelajar di seluruh Indonesia.
Sebanyak enam tim finalis lainnya yaitu Aldrick Wong, Hanna Tan, dan Amanda Taslim dari SMA Santo Nicholas. Kemudian Michelle Alexandra Setiyawan dan Patrice Emmanuel Hendra dari Sekolah Kristen Cita Hati Timur Surabaya, Indonesia. Jocelyne Feng dan Yessemel Ananda Gozella dari Sekolah Bina Bangsa Malang.
Adapun Rebecca, Kiana, dan Jaden, dari SMAK 8 Penabur Tanjung Duren. Kemudian Kevin, Vedarth dan Richard dari Singapore National Academy, serta Janice Ciam, Maria Andrea Barlian, dan Veronika Wilis Pramoda Nirmala dari Sekolah Pelita Harapan Sentul.
Ajang Change It Challenge bertujuan melibatkan dan menginspirasi para siswa sekolah menengah atas dalam menciptakan perubahan yang berarti di bidang perubahan iklim dan pengembangan komunitas. Para peserta didorong untuk memanfaatkan elemen pendidikan, penelitian, inovasi, dan transformasi budaya dalam presentasi mereka, dengan tujuan menciptakan dampak positif di tingkat global.