Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Umum Dulur Ganjar Pranowo (DGP) Raden Zico Suroto membantah informasi bahwa Ganjar Pranowo sulit mengeluarkan dana untuk relawan. Menurut Suroto selama ini mobilitas relawan menggunakan dana swadaya anggota relawannya.
"Relawan DGP adalah relawan gotong royong, iuran bersama," ucap Suroto saat dihubungi, Sabtu, 11 Februari 2023.
Suroto berujar dari dana iuran relawan DGP itulah mobilitas kegiatan relawan Ganjar tidak pernah menemui kendala soal keuangan. Mereka, kata Suroto, sanggup melaksanakan beberapa kegiatan filantropi untuk membantu sesama. "Jadi tidak ada kendala soal keuangan," ujarnya
Suroto menuturkan pendanaan yang bersumber dana iuran para relawan DPG menunjukkan bahwa kelompok relawan itu merupakan komunitas independen."Karena DGP adalah independen," kata dia.
Ia mengatakan DGP punya mekanisme pendanaannya bersumber dari iuran relawan yang terhimpun di dalamnya. Sehingga, kata dia, itu menunjukkan bahwa setiap komunitas punya cara sendiri dalam mengapresiasi suatu hal.
Namun Suroto tidak tahu mekanisme pendanaan masing-masing kelompok relawan Ganjar. "Saya tidak tahu karena relawan punya pola masing-masing cara keuangannya," ujar dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beda dengan GP Mania yang Memilih Bubar
Jika DGP memilih setia pada Ganjar, tidak demikian dengan Ganjar Pranowo Mania atau GP Mania. Organ relawan yang dipimpin Immanuel Ebenezer ini membubarkan diri dan batal mendukung Gubernur Jawa Tengah itu maju sebagai calon presiden. Ada lima alasan yang dikemukakan GP Mania urung mendukung Ganjar.
Pertama, tidak ada kepastian Ganjar akan diusung sebagai capres, khususnya dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sampai saat ini, PDIP belum mengumumkan capres pilihan mereka. Dua nama yang selalu disebut belakangan in iadalah Ganjar Pranowo dan Puan Maharani. Namun, sampai sekarang, perbincangan itu belum menemui kepastian.
Kedua, Ganjar tidak mampu meyakinkan rakyat, pendukungnya, dan partainya untuk diusung menjadi sebagai capres 2024. Hal tersebut tidak terlepas dari ketidakpastian pencalonan Ganjar yang selama ini belum dijawab oleh PDIP.
Ketiga, GP Mania menilai Ganjar tidak memiliki nilai lebih serta gagasan yang dapat ditonjolkan untuk menjadi seorang pemimpin mendatang.
Keempat, Ganjar bukan sosok yang tepat untuk melanjutkan kepemimpinan setelah pemerintahan Presiden Jokowi.
Kelima, Gojali menyebut Ganjar Pranowo memiliki kepribadian yang berbeda saat tampil di publik maupun media sosial dengan kehidupan sehari-hari.
HAN REVANDA PUTRA
Baca Juga: Eks Relawan GP Mania Sebut Ganjar Pranowo Bukan Sosok Tepat Lanjutkan Jokowi
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini