Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Mengapa 1 Juli Dipilih Sebagai Hari Bhayangkara?

Tiap 1 Juli sejak 1954 diperingati sebagai Hari Bhayangkara. Sementara 19 Agustus 1945 terbentuknya Badan Kepolisian Negara. Ini alasannya.

1 Juli 2022 | 10.31 WIB

Anggota Kepolisian mengikuti Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lodaya di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Jumat 22 April 2022. Sebanyak 30.000 pasukan gabungan dari TNI, POLRI, SAR, DAMKAR dan dinas terkait disiagakan untuk menjaga kamtibmas saat arus mudik lebaran dan hari raya Idul Fitri 2022. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Perbesar
Anggota Kepolisian mengikuti Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lodaya di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Jumat 22 April 2022. Sebanyak 30.000 pasukan gabungan dari TNI, POLRI, SAR, DAMKAR dan dinas terkait disiagakan untuk menjaga kamtibmas saat arus mudik lebaran dan hari raya Idul Fitri 2022. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Tiap 1 Juli sejak 1954 diperingati sebagai Hari Kepolisian atau Hari Bhayangkara. Penetapan ini berdasarkan Surat Keputusan (SK) Perdana Menteri RI Nomor 86/PM/II/1954, tertanggal 29 Juli 1954. SK tersebut dikeluarkan berdasarkan hasil permusyawaratan pada Konferensi Dinas Kepolisian Negara di Tretes, Jawa Timur pada 24 hingga 27 November 1952.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Lalu, Mengapa 1 Juli diperingati sebagai Hari Bhayangkara? Padahal bila ditinjau dari segi sejarah, Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Polri lahir hampir bersamaan dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Bahkan secara tegas Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dalam sidangnya tanggal 19 Agustus 1945, selain membentuk UUD 1945, juga membentuk berdirinya Badan Kepolisian Negara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Tidak sedikit khalayak yang mengira 1 Juli adalah hari lahirnya Polri. Tetapi tepatnya, 1 Juli diperingati sebagai Hari Bhayangkara lantaran tanggal tersebut merupakan tonggak sejarah bagi kepolisian di Indonesia. Bhayangkara sendiri merupakan nama pasukan yang ditugaskan menjaga keamanan raja dan kerajaan era Majapahit. Nama ini diberikan oleh Patih Gadjah Mada kala itu.

Ayatrohaedi dan kawan-kawan dalam buku Kumpulan Buklet Hari Bersejarah II (1995) menjelaskan mengapa 1 Juli ditetapkan sebagai Hari Bhayangkara. Menurut SK Perdana Menteri RI Nomor 86/ PM/1954, setelah ditinjau lebih lanjut tentang hari bersejarah Kepolisian RI, ternyata dalam penyelenggaraannya ditemukan faktor-faktor psikologis yang perlu dihindari.

Oleh karena itu pemerintah memandang perlu menetapkan hari yang terbaik untuk ditetapkan sebagai Hari Kepolisian, yakni pada 1 Juli. Bagi seluruh Korps Kepolisian Negara, 1 Juli 1946 mempunyai arti penting dan bersejarah, karena pada tanggal itulah Kepolisian Negara mulai menginjak fase baru dalam pertumbuhannya ke arah penyempurnaan dalam susunan tata negara RI dalam kedudukan sebagai suatu instansi yang berdiri sendiri.

Di dalam SK Perdana Menteri RI Nomor 86/ PM/1954 itu disebutkan, Hari Kepolisian harus diperingati dengan upacara setiap 1 Juli di masing-masing kantor polisi. Upacara digelar dengan mengucapkan Kode Kehormatan Kepolisian Negara serta diadakan pidato yang dapat mempertebal rasa persatuan dan kesatuan polisi negara. Pelaksanaan peringatan Hari Kepolisian Negara diatur menurut Surat Keputusan Kepala Kepolisian Negara 30 Juni 1959 Nomor pol:3/4/Sek.

Ada dua macam peringatan Hari Kepolisian menurut SK tersebut, yaitu pertama diadakan tiap lima tahun sekali sejak 1955. Peringatan ini dilakukan secara besar dan selanjutnya disebut peringatan Panca Warsa. Upacara dilakukan di lapangan dengan memasukkan acara parade, apel besar dan defile. Kedua, peringatan Hari Kepolisian dilakukan secara sederhana, disebut juga Peringatan Tahunan. Dalam upacara ini tidak dimasukkan acara apel besar.

Tanggal 1 Juli sebagai Hari Bhayangkara pada hakikatnya mengandung maksud dan arti. Berikut makna 1 Juli sebagai Hari Kepolisian, antara lain agar warga Polri mengetahui dan meresapi perjalanan sejarah Polri, menyadari dan menyelami makna dari kejadian atau peristiwa penting pada masa lampau yang telah dilakukan oleh para suhada kepolisian RI. Serta, agar warga Polri dapat mengheningkan cipta segala amal bhakti dan pengorbanan yang telah diberikan oleh para Bhayangkara yang telah gugur mendahului kita untuk dapat diresapi dalam diri dan jiwa warga Polri.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus