Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Momen

14 April 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SURABAYA
Gula Menumpuk di Gudang

Sebanyak 800 ribu ton gula di Jawa Timur menumpuk di gudang karena tak bisa dijual. Biasanya gula itu dilempar ke pasar luar Jawa. Namun kali ini penjualan tak bisa dilakukan.

"Pasar gula di luar Pulau Jawa dipenuhi gula rafinasi yang tidak sesuai dengan peruntukan," kata Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Arum Sabil di Surabaya, Senin pekan lalu. Dia menyebutkan produksi gula Jawa Timur pada 2013 mencapai 1.250.000 ton. Dari jumlah itu, kebutuhan konsumsi Jawa Timur hanya 450 ribu ton, sehingga ada surplus 800 ribu ton.

Operasi pasar untuk mengatasi rembesan gula impor dinilai belum cukup. Apalagi jika operasi pasar hanya dilakukan di Jawa Timur. Arum meminta operasi pasar dilakukan di seluruh Indonesia dan dilakukan bersama aparat kepolisian dan kejaksaan. Selain itu, menurut dia, perlu ada penegakan hukum untuk memberi efek jera. "Kalau enggak dibarengi penegakan hukum, sia-sia bekerja, tinggal capeknya," ujarnya.

Menanggapi hal itu, Gubernur Jawa Timur Soekarwo akan bekerja sama dengan APTRI, serikat pekerja pabrik gula, dan para pedagang merumuskan rencana usulan yang akan disampaikan ke pemerintah pusat. Pemerintah Jawa Timur juga tetap akan melakukan operasi pasar menyeluruh di 38 kabupaten/kota. "Saya akan serius mengurusi masalah ini," katanya.

Agita S. Listyanti

BANGKALAN
Keuangan ASDP Kamal Membaik

Kondisi keuangan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Kamal, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, yang sempat terpuruk akibat beroperasinya Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) pada Juni 2009 mulai membaik. Perbaikan sejalan dengan meningkatnya jumlah penumpang, kendaraan roda dua, dan kendaraan roda empat yang diangkut feri rute Ujung-Kamal (Surabaya-Bangkalan) dalam dua bulan terakhir.

"Untuk kendaraan roda dua dan empat terjadi peningkatan dari 5.000 unit menjadi sekitar 7.000 unit per hari," kata Supervisor ASDP Kamal, Mohammad Khoiri, Ahad dua pekan lalu. Ia tak menyebutkan besarnya kenaikan pendapatan yang diterima kantornya. Yang jelas, tarif yang berlaku saat ini adalah orang dewasa Rp 5.000, pengendara sepeda motor sendiri Rp 7.000, dan pengendara sepeda motor berboncengan Rp 12.000. Adapun tarif kendaraan roda empat Rp 40.000-250.000, tergantung golongan kendaraan, seperti yang lazim berlaku di jalan tol.

Perbaikan keuangan juga terjadi setelah manajemen ASDP mengurangi jam operasional dari 24 jam menjadi 17 jam per hari, pukul 05.00-21.00. Pengurangan ini otomatis memangkas biaya operasional.

Nasib ASDP Kamal menjadi perhatian Wakil Bupati Bangkalan Mondir Rofi'i. Saat ini pihaknya menggandeng tim ahli dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya untuk mengembangkan potensi ekonomi di kawasan itu. "Kami ingin ASDP Kamal bisa tetap berjalan, meski ada Suramadu," katanya.

Musthofa Bisri

SURABAYA
Pengerukan Alur Pelayaran Surabaya

PT Pelabuhan Indonesia III akan memulai proyek pengerukan alur pelayaran barat Surabaya (APBS) pada Mei mendatang. Proyek ini berupa pelebaran alur dari 100 meter menjadi 150 meter dan pendalaman alur hingga - 13 meter low water spring (mlws). Pengerukan diperkirakan butuh waktu setahun.

"Ditargetkan pada awal 2015 pekerjaan ini selesai dan APBS dapat dilalui kapal berukuran besar dengan muatan yang lebih banyak," kata Direktur Utama PT Pelindo III Djarwo Surjanto setelah meneken surat perjanjian pemborongan dengan kontraktor di Surabaya, Jumat dua pekan lalu. Kontraktor proyek ini adalah Van Oord Dredging and Marine Contractors BV (Van Oord) asal Belanda.

Menurut pemimpin proyek APBS, Handiek Eko Setiantoro, proyek ini terhambat keberadaan pipa eks Kodeco yang melintang di APBS. Pada tahap awal pekerjaan dilakukan di luar perlintasan jalur pipa gas itu. "Kami lakukan pengerukan di empat lokasi di sepanjang APBS dengan panjang sekitar 19 kilometer. Volume pasir dan lumpur mencapai 10 juta meter kubik," katanya.

Diananta P. Sumedi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus