Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Momen

5 Januari 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hitung Ulang Pemilihan Gubernur Jawa Timur

PENGHITUNGAN ulang pemilihan Gubernur Jawa Timur berlangsung pada Ahad pekan lalu di Pamekasan, Madura. Pemilihan ini adalah perintah Mahkamah Konstitusi, setelah calon gubernur Khofifah Indar Parawansa menyatakan dicurangi. Hasil penghitungan menyatakan Soekarwo-Saifullah Yusuf menang di Pamekasan dengan mengantongi 216.293 suara, sedangkan Khofifah-Mudjiono mendapatkan 195.117 suara. Dibanding penghitungan sebelumnya, suara Soekarwo susut 783, adapun suara Khofifah berkurang 198. Pertengahan Januari nanti, pencoblosan ulang akan dilakukan di Bangkalan dan Sampang.

Kubu Khofifah yakin pihaknya akan unggul setelah pencoblosan ulang. ”Cukup dapat 45 persen suara di Bangkalan dan Sampang, kami bisa menang,” kata koordinator tim pemenangan Khofifah, KH Masjkur Hasjim. Koordinator pemenangan Soekarwo, Martono, menyatakan akan mendekati ulama dan kiai agar menang setelah pencoblosan ulang.

Anggota KPU Sumatera Selatan Dipecat

DEWAN Kehormatan Komisi Pemilihan Umum mencopot empat dari lima komisioner Komisi di Sumatera Selatan karena melanggar kode etik. Mereka adalah Syafitri Irwan (ketua) serta Mismiwati, Helmi Ibrahim, dan Ahmad Bakri (anggota). Satu komisioner, Alfiantoni, tidak dicopot karena tidak cukup bukti.

Ketua Dewan Kehormatan Komisi, Jimly Asshiddiqie, Selasa pekan lalu mengatakan Mismiwati dan Helmi terbukti menjadi pengurus Partai Matahari Bangsa pada November 2007, meski belakangan mengundurkan diri. ”Keputusan pecat ini bersifat final,” kata Jimly.

Menurut Jimly, komisioner tidak berhak menggugat ulang keputusan itu. Dewan Kehormatan, kata dia, adalah lembaga tertinggi penentu terjadinya pelanggaran kode etik. Syafitri Irwan menyatakan menerima putusan itu. ”Sejak awal, apa pun keputusan Dewan Kehormatan akan kami terima,” katanya.

Berebut Sedekah Laut, 11 Tewas

SEBELAS orang tewas dan delapan lainnya hilang ketika perahu yang mereka tumpangi tenggelam di muara Sungai Elon di Desa Asem Doyong, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Senin siang pekan lalu. Perahu tengah berlayar untuk menunggu datangnya larungan kepala kerbau dalam upacara sedekah laut menyambut Satu Suro.

Menurut Kepala Kepolisian Resor Pemalang Ajun Komisaris Besar Bambang Sukardi, kapal tenggelam karena kerusakan mesin dan kelebihan muatan. Perahu berkapasitas 25 orang itu ditumpangi 40 orang. Sebanyak 21 korban yang selamat kini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dr Ashari dan Rumah Sakit Santa Maria Pemalang.

Musibah juga terjadi di pantai selatan Bali, Ahad petang pekan lalu. Lima remaja terseret ombak di Pantai Bonian, Tabanan—tiga di antaranya dipastikan tewas, sementara dua lainnya masih dicari. Ketiga korban tewas adalah Made Candra Jesa Rela Putra, 16 tahun, Made Ade Darma Hermawan (15), dan I Gusti Ngurah Ananta (20). Di Pantai Padanggalak, Sanur, Denpasar, ombak menyeret Iwan Kurniawan, 19 tahun, dan Triyanto, 17 tahun, warga Jalan Bypass Ngurah Rai, Denpasar.

KPK Periksa Gubernur Riau

KOMISI Pemberantasan Korupsi segera memeriksa Gubernur Riau Rusli Zainal dalam kasus dugaan korupsi pemberian izin kehutanan. Wakil Ketua Komisi Bidang Penindakan Bibit Samad Rianto mengatakan dalam surat dakwaan penuntut umum dalam kasus Bupati Pelalawan Tengku Azmun Jaafar disebutkan perbuatan itu dilakukan bersama-sama dengan Gubernur.

Bibit mengatakan pemeriksaan itu juga terkait dengan pengembangan hasil penyidikan kasus yang telah menyeret Azmun dan tiga bekas Kepala Dinas Kehutanan Riau: Syuhada Tasman, Asral Rahman, dan Burhanuddin Hussin. Azmun sendiri telah divonis penjara 11 tahun oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Adapun tiga bekas kepala dinas telah dikenai status tersangka sejak Juni lalu.

Menurut Bibit, pemeriksaan terhadap Rusli Zainal sebelumnya sempat terhenti karena Ketua Dewan Pimpinan Daerah Golkar Riau ini mengikuti bursa pemilihan gubernur. Namun Komisi, kata Bibit, tidak berhenti. ”Saat itu kami tidak bergerak. Selama proses pemilihan gubernur, kami terus menghimpun alat bukti,” ujar Bibit, Senin pekan lalu.

Rusli mengatakan, ia menghormati proses hukum yang bakal ditempuh Komisi. Dia mengaku belum mendapat surat permintaan untuk menjalani proses pemeriksaan di Komisi. ”Saya akan menghormati dan memenuhi proses hukum di sana,” ujarnya. Ia menampik terlibat dalam proses keluarnya surat perintah penghentian penyidikan terhadap 13 dari 14 perusahaan yang diduga terlibat dalam pembalakan liar di Riau.

Bachtiar Dukung Yudhoyono

Koalisi pendukung Presiden Yudhoyono merapatkan barisan. Sejumlah petinggi partai politik penyokong pemerintah berkumpul di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa pekan lalu. Penggagasnya adalah Ketua Majelis Pertimbangan Pusat Partai Persatuan Pembangunan Bachtiar Chamsyah. Selain Bachtiar, hadir Ketua Dewan Pimpinan Pusat Golkar Firman Subagyo, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Marzuki Ali, dan Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa Niam Salim.

Dalam acara yang berjudul ”Menggagas Koalisi Prapemilu” ini tak tampak hadir wakil dari Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Bulan Bintang, serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia—partai-partai yang selama ini menyokong Yudhoyono.

Bachtiar menekankan koalisi kuat dan jujur. Menurut dia, koalisi pemerintah hasil Pemilu 2009 tidak boleh seperti koalisi saat ini: petinggi dan kader partai kerap bermanuver politik sendiri di parlemen. Sikap mereka sering berseberangan dengan pemerintah. ”Pemerintah jadi lelah menjaga harmonisasi partai-partai itu,’’ kata Bachtiar.

Sikap politik Bachtiar ini berlawanan dengan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali. Tak seperti Bachtiar, Surya memberikan kesempatan kepada calon lain untuk dipilih warga PPP. Santer terdengar Surya lebih menyokong Megawati ketimbang Yudhoyono.

Pensiunan Tentara Serang Penjaga Istana

HADI Nuranto, seorang pensiunan tentara, menyerang dan melukai Prajurit Dua David Hariyadi, anggota Pasukan Pengaman Presiden yang sedang bertugas di Istana Merdeka, Selasa pagi pekan lalu. Saat itu Hadi tengah melalui Jalan Merdeka Utara dan mencoba masuk halaman Istana. Tapi langkahnya dihalangi David.

Tanpa diduga, Hadi mengeluarkan pisau dari balik jaket hitam, menyerang, lalu kabur. Akibat serangan itu, David terluka gores di lengan kiri atas. Adapun Hadi dikejar anggota pengaman presiden yang lain dan ditangkap di depan Gedung Mahkamah Agung.

Menurut Kepala Satuan Kejahatan dengan Kekerasan Kepolisian Daerah Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Nico Afinta Sukapiring, pada saat ditangkap, Hadi masih menggenggam pisau. Polisi memastikan Hadi bukanlah teroris yang ingin mencelakai penghuni Istana. ”Dari hasil pemeriksaan sementara, dia menderita gangguan jiwa,” kata Nico.

Kepala Biro Pers Istana Kepresidenan D.J. Nachrowi mengatakan Hadi adalah pensiunan TNI Angkatan Laut dengan pangkat terakhir kopral kepala. Pria 39 tahun itu tercatat sebagai warga Turen, Malang, Jawa Timur. Di dompetnya ditemukan kartu identitas dengan nomor registrasi pokok 71241. Dia diberhentikan dari dinas militer pada 1995 lantaran menderita gangguan jiwa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus