Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Parlemen Inggris merusak rumah tangga

Sejumlah anggota parlemen Inggris dari partai konservatif terlibat skandal seks. mereka umumnya ada main dengan sekretarismya, sementara istrinya tinggaldi kampung. diduga ini akibat jam kerja terlalu panjang

22 Januari 1994 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KARIER politik dan rumah tangga di Inggris terbukti jarang menjadi pasangan yang kompak. Apalagi selama berabad-abad kaum politisi tahu benar betapa kekuasaan politik tak ubahnya bagai obat perangsang. Bekas Perdana Menteri Lloyd George, misalnya, beken dijuluki "Bandot Tua" karena rayuan mautnya di kalangan para cewek. Sekitar 30 tahun silam nama John Profumo melambung di media massa dunia karena sang menteri terlibat skandal seks dengan seorang pelacur. Begitu pula Cecil Parkinson, Ketua Partai Konservatif, jadi buah bibir akibat punya anak dengan sekretarisnya, tahun 1983. Dan hari-hari ini pemerintahan Perdana Menteri John Major pun tak sepi dari serangan pertanyaan ihwal moral ini. Sebab, sejumlah menteri dari Partai Konservatif partai yang tengah berkuasa tersingkap ada main dengan cewek bahenol, sementara istri mereka di kampung sibuk mengurus rumah. Isu suami serong itu mencuat dalam beberapa tahun belakangan ini, menurut berita Reuters, pekan lampau, mungkin akibat panjangnya jam kerja di parlemen. Sebuah survei terbaru mengungkapkan 80% anggota parlemen Inggris yang 651 orang itu sedikitnya bekerja 55 jam seminggu. Bahkan 40% ada yang lebih 70 jam per minggu. "Sebelum suamiku jadi anggota parlemen, hidup keluarga kami bahagia. Terus terang, saya berani bilang parlemen telah merusak rumah tangga kami," kata Silvana Ashby, istri David Ashby dari Partai Konservatif. Salah satu momok terjadinya hubungan di luar nikah di kalangan anggota parlemen itu adalah banyaknya tenaga cewek yang dipekerjakan sebagai sekretaris atau periset di Palace of Westminster tersebut. Seorang anggota parlemen per tahun dapat dana 40.000 poundsterling atau sekitar Rp 1,2 miliar untuk biaya sekretaris dan perkantoran. Tak heran jika banyak anggota parlemen lantas terpincuk dengan para pembantunya, seperti bekas Menteri Keuangan Nigel Lawson yang mengawini cewek periset perpustakaan, setelah menceraikan istrinya yang pertama. Beberapa istri memastikan suami mereka bagai kerbau dicucuk hidung di tangan sekretarisnya. Mereka menghabiskan hari- harinya di flat-flat Kota London, dan baru pulang di akhir pekan. Pada hari-hari sang suami dikira sibuk tadi, para istri di kampung ada yang main kartu, atau dagang serabutan, atau minum kopi pagi bersama tetangga. "Karena sebagian besar anggota parlemen itu hidup jauh dari keluarga, jadi leluasa saja terlibat cinta rahasia," kata Andrew Roth, editor buku Parliamentary Profiles. Ia menduga, hanya satu atau dua dari 10 affair di Westminster yang terungkap di koran. Seorang anggota parlemen dari Partai Konservatif dapat punya sebuah rumah di London. Tapi toh ia membiarkan istri dan keluarganya tetap berada di kampung, sementara rumah di kota dihuni bersama sekretarisnya. Tiga puluh delapan dari 334 anggota parlemen dari Partai Konservatif tercatat dalam status cerai, tiga pisah ranjang, dan 21 hidup lajang. Kesimpulan sementara mengenai banyaknya anggota Partai Konservatif getol terlibat dengan kawin di luar nikah ini melebihi anggota parlemen dari partai oposisi, yaitu, boleh jadi karena mereka telah duduk di kursi kekuasaan total 32 tahun, yakni sejak usainya Perang Dunia II, tahun 1945. "Kaum pria yang mengendalikan kekuasaan politik pada gilirannya pun mampu bikin gairah cewek," kata Bill Deedes, yang punya karier panjang di kantor kabinet, dan editor sebuah surat kabar. "Singkatnya, memang para anggota parlemen lebih sering terlibat secara seksual dibanding pria di bidang kerja lainnya," katanya. Kesimpulan Deedes tentu mengenai anggota DPR yang benar-benar bekerja dan bukan masuk golongan 5-D alias datang, daftar, duduk, diam, duit. Harap maklum.Ed Zoelverdi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum