Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Peringatan Keras Dari Sudomo

Kaskopkamtib sudomo melarang mahasiswa bandung ber demonstrasi. alasannya: tak ada izin rektor demonstrasi dan berkelompok lebih dari 5 orang melakukan tindakan yang mengganggu keamanan. (nas)

23 Oktober 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KEPALA Staf Kopkamtib Laksamana Sudomo akhir pekan lalu kasih "peringatan keras" kepada para mahasiswa. Menurut dia, para mahasiswa dari Bandung dicegah masuk ke Jakarta karena tiga hal: Pertama, tak ada ijin Rektor. Dua, demonstrasi dalam bentuk apapun, serta berkelompok lebih dari 5 orang dengan tuiuan tertentu ada larangannya -- dan itu tetap berlaku. Ketiga, mereka mencoba melakukan tindakan yang akan mengganggu kestabilan nasional. Bagaimana keterangan pihak mahasiswa, rektor dan DPR? Sebelum berangkat ke Jakarta kali ini, Iskadir Chottob 11 Oktober menemui Rektor Unpad memberitahukan maksudnya. Dan Rektor mengiyakan, sambil wanti-wanti supaya tertib, tidak menyinggung pribadi, dan beberapa nasihat lainnya. Tapi tak ada disinggung perkara surat ijin dan semacamnya. "Sampai sekarang kami memang tidak tahu tentang harus adanya ijin-ijin untuk keperluan macam itu", tambahnya. Tapi dari KH EZ Muttaqien, Rektor Unisba (Universitas Islam Bandung) yang DM universitasnya termasuk salah satu rombongan ke Jakarta diperoleh keterangan bahwa memang ada semacam konsensus antara rektor dengan Menteri-Menteri Ekuin. "Sehabis terjadinya heboh Pertamina", kata Muttaqien yang ditemui Abdullah Mustappa dari TEMPO di rumahnya, "ada pertemuan antara rektor se Jawa dengan para Menteri Ekuin. Dalam pertemuan tersebut dicapai konsensus, bahwa dalam masalah-masalah nasional, mahasiswa hanya boleh menanyakannya lewat Rektor. Untuk nantinya Rektor itulah yang menyampaikannya kepada Menteri yang bersangkutan". Tapi Muttaqien sendiri ingat benar, ia pernah meminta kepada Menteri Sadli, agar sekali-sekali membuka juga kesempatan agar mahasiswa bisa bertemu langsung dengan Menteri yang bersangkutan. Tentang kejadian pekan lalu itu, Muttaqien menyesalkannya. DM Unisba tidak menemuinya sebelum berangkat. "Kalau saja kami ketemu sebelumnya", kata Muttaqien, "mungkin para mahasiswa itu bisa lebih tertib dan niatnya bisa kesampaian". Iskadir Chottob sendiri merasa belum mendengar adanya konsensus antara Rektor dengan Menteri Ekuin seperti yang dikemukakan Muttaqien. Dari DPR, keterangan yang diperoleh cukup diplomatis. "Kami belum dapat pemberitahuan tentang kedatangan mahasiswa Bandung itu", kata Sumiskum, Wakil Ketua DPR dari Fraksi Karya kepada Syahrir Wanab dari TEMPO. Namun, sebagai lembaga wakil rakyat, "kami di DPR selalu siap menerima siapapun yang datang"

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus