Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wisma Atlet Kemayoran disiapkan pemerintah pusat dan Pemda DKI Jakarta sebagai tuan rumah pelaksanaan perhelatan pekan olahraga se Asia atau yang dikenal Asian Games 2018 lalu, sebagai wisma untuk para olahragawan yang mewakili masing-masing negara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wisma Atlet Kemayoran ini mulai dibangun pada Maret 2016 dan selesai pengerjaannya 2017 berdasarkan pembangunan hunian vertikal yang sudah dimulai sejak 17 Maret 2016 itu dilakukan berdasarkan Inpres Nomor 2 Tahun 2016 tentang Dukungan Penyelenggaraan Asian Games XVIII Tahun 2018 dan Perpres Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bangunan Wisma Atlet yang terletak di bilangan kemayoran, Jakarta Pusat. Mulai dibangun pada masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, dibangun pada lahan seluas 10 ha. Kompleks perumahan atlet ini sendiri memiliki 10 tower terbagi atas dua kawasan yakni Blok C2 dengan tiga tower berlokasi sebelum pintu tol Ancol dibangun sebanyak 1.932 unit dengan daya tampung 5.796 orang.
Sisanya di Blok D10 dengan tujuh tower berisi 5.494 unit berdaya tampung 16.482 orang dekat kawasan Kemayoran, tepatnya di samping RS Mitra Keluarga Kemayoran. Diketahui setiap menara-menara yang ada memiliki 18 sampai 32 lantai. Model bangunan yang ada di wisma atlet dibangun dengan tipe 36 yang juga dilengkapi dengan ruang tamu, dapur, kamar mandi, kamar.
Baca: Hari Ini, 515 Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran Dinyatakan Sembuh
Sebelum tiba pelaksanaan Asian Games pada 18 Agustus 2020, Menara Blok C2 yang berlokasi sebelum pintu tol Ancol bangun berdekatan dengan Sungai Sentiong atau yang akrab disebut warga Kali Item menyeruakkan bau tak sedap, beberapa upaya dilakukan untuk meminimalisir bau yang menyeruak tersebut seperti upaya pemasangan jaring hitam atas perintah Pemerintahan Derah Provinsi DKI Jakarta pada Kamis, 19 Juli 2018.
Penutupan jaring masih belum cukup, ada satu upaya lagi yang dilakukan untuk meredam bau tak sedap di bantaran Sungai sentiong. Upaya ini dilakukan oleh Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) DKI Jakarta dan alumni Universitas Gadjah Mada Jakarta dengan penyiraman larutan penghilang bau busuk asal sungai sentiong yang dilaksankan pada Ahad, 29 Juli 2018.
Dari kedua kelompok tersebut ada yang menyiapkan masing-masing kebutuhan, seperti HKTI menyiapkan 500 kg bubuk penghilang bau dan Alumni UGM menyiramkan 5 ribu liter cairan mikroba yang keduanya dilakukan sepanjang sungai dengan total panjang 900 meter. Menurut pihak HKTI kegiatan yang dilakukan seperti penyiraman bubuk pewangi cukup efektif untuk menghilangkan bau dalam seminggu di sekitaran Wisma Atlet.
Kemudian, Wisma Atlet Kemayoran kemudian mulai beroperasi sebagai Rumah Sakit Darurat Covid-19 pada Senin, 23 Maret 2021. Presiden Joko Widodo meninjau langsung kesiapan Wisma Atlet. "Untuk Wisma Atlet siap dijadikan rumah sakit darurat covid-19 dan juga rumah isolasi," kata Jokowi. Penggunaan Wisma Atlet Kemayoran sebagai RS Darurat, wisma yang memiliki 10 tower dengan total 7.426 unit ini juga akan menjadi rumah isolasi bagi pasien covid-19.
TIKA AYU