Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Harian (Plh) Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Heryawan, berharap Anies Baswedan juga mau bertemu dengan pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal itu disampaikan Heryawan merespons agenda pertemuan Anies dengan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie yang maju di pemilihan gubernur atau Pilgub (Jabar) pada Kamis sore, 14 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari pertemuan itu, Heryawan berharap Anies mau menyatakan dukungan secara terbuka terhadap paslon yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu. Dia mengatakan, dukungan Anies diperlukan karena bisa mendongkrak elektabilitas paslon.
“Harapan dari semua tokoh PKS ini bisa meningkatkan elektabilitas. Kami berharap dengan pertemuan itu bisa membantu,” kata Heryawan saat ditemui di kompleks gedung DPR, Kamis, 14 November 2024.
Heryawan mengatakan, dukungan dari mantan gubernur Jakarta itu bisa datang dalam bentuk pernyataan lisan atau turut berkampanye langsung.
“Ya, kami menginginkan begitu, tapi tentu itu haknya beliau, dukungan seperti apa yang diberikan, itu adalah haknya Pak Anies,” ujarnya.
Adapun PKS di Pilgub Jakarta tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Ridwan Kamil-Suswono (RIDO). Paslon ini bersaing ketat dengan jagoan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Pramono Anung-Rano Karno.
Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terbaru menunjukkan elektabilitas paslon RIDO meraih dukungan 39,1 persen. Sementara Pramono-Rano unggul dengan perolehan dukungan 46 persen.
Tingkatkan elektabilitas Syaikhu-Ilham
Sementara di Pilgub Jabar, PKS mengusung paslon Syaikhu-Ilham. Elektabilitas Syaikhu-Ilham di Pilkada Jabar juga kurang menggembirakan. Heryawan mengatakan, pertemuan dengan mantan kandidat calon presiden 2024 itu diharapkan bisa mendongkrak elektabilitas Syaikhu-Ilham di Pilgub Jabar.
“Nanti kami juga minta dukungan moral, ya, seputar itu. Selebihnya ya nanti silaturahmi biasa,” kata dia.
Selain bertemu dengan Anies, untuk meningkatkan elektabilitas Syaihku-Ilham, PKS akan meningkatkan intensitas blusukan pasangan calon tersebut di Jabar. Dia optimistis elektabilitas Syaikhu-Ilham bisa bertambah menjelang hari pemungutan suara pada 27 November nanti.
“Mudah-mudahan di hari-hari ke depan masih ada sisa waktu. Kami akan blusukan lagi dan meyakinkan masyarakat,” ujarnya.
Aher, sapaan Heryawan, mengatakan, PKS akan terbuka bila Anies ikut menyatakan dukungan secara resmi kepada Syaikhu-Ilham. Kendati demikian, ujar Aher, pilihan tersebut tergantung keputusan Anies.
“Kami juga tidak bisa mengintervensi karena itu hak pribadinya Pak Anies sebagai warga negara yang boleh mendukung dengan cara apa saja, termasuk boleh tidak mendukung,” katanya.
Berdasarkan hasil survei teranyar Litbang Kompas, Syaikhu-Ilham menempati posisi kedua dengan elektabilitas 9,0 persen. Elektabilitas paslon ini terpaut jauh dari pasangan calon nomor urut 4, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan dengan elektabilitas 65 persen.
Elektabilitas di urutan ketiga dan keempat berturut-turut ditempati oleh pasangan nomor urut 2, Jeje Wiradinata-Ronald Surapradja (4,6 persen) dan pasangan calon nomor urut 1, Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina (4,1 persen). Di Pilgub Jabar, Syaikhu-Ilham diusung oleh tiga partai, yaitu PKS, Nasdem dan PPP.
Sebelumnya, Anies mendapatkan dukungan dari PKS pada Pilgub Jakarta 2017. Anies yang saat itu berpasangan dengan Sandiaga Uno unggul atas Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang bersanding dengan Djarot Saiful Hidayat. Anies menjabat sebagai gubernur hingga 2022.
Anies kembali mendapat dukungan dari PKS di pemilihan presiden atau Pilpres 2024. PKS yang berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa dan Nasdem yang tergabung dalam Koalisi Perubahan mengusung Anies sebagai calon presiden dan Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden.
Namun Anies-Muhaimin kalah dari Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang mendapat dukungan dari sembilan partai politik.
Dalam bursa pencalonan kepala daerah 2024, Anies sempat mendapat dukungan dari PKS untuk kembali maju di Pilgub Jakarta. Namun dukungan tersebut batal diberikan sehingga akhirnya mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu gagal berkontestasi di Pilgub Jakarta.