Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, membuat pernyataan kontroversial terkait penerimaan politik uang. Ia mengatakan bahwa masyarakat seharusnya tidak ragu untuk menerima money politics atau serangan fajar selama hari pencoblosan Pilpres 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jangan ragu-ragu, kalau ada yang kasih duit, terima saja duitnya, itu duitmu semua, hasil korupsi! Duit punya semua," kata Prabowo saat kampanye di depan ribuan pedagang bakso di Summarecon Bekasi, Kota Bekasi, Senin, 22 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun membolehkan masyarakat menerima money politics, Prabowo menegaskan pentingnya untuk tetap mencoblos surat suara sesuai dengan hati nurani. Menurut dia, uang yang diberikan oleh politisi merupakan uang rakyat yang seharusnya diterima oleh masyarakat karena hasil korupsi.
"Kalau ada yang mau kasih uang, terima aja, itu duit lu. Coba pakai otak, Mana ada orang punya duit bagi-bagi? Kagak ada! Pasti itu uang colongan," ujar Prabowo.
Pernyataan yang Sama 10 Tahun Lalu
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra itu juga sempat memberikan pernyataan serupa tentang money politik menjelang Pemilihan Umum 2014.
Pernyataan ini dilontarkan Prabowo pada saat pelaksanaan apel siaga dan pengukuhan 10 ribu kader Partai Gerindra di halaman kantor Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra Kabupaten Bekasi. "Boleh terima uang asal coblos sesuai pilihan hati," kata Prabowo melalui keterangan pers yang diterima Tempo, Jumat, 21 Februari 2014.
Prabowo menyatakan bahwa partainya tidak akan melakukan pemaksaan terhadap masyarakat agar memilih partai yang dipimpinnya itu dalam Pemilu 2014. "Kami mau terapkan salah satu slogan Pemilu 2014, yaitu bersih dan jujur. Jadi kami tidak paksakan pilihan kepada publik, termasuk kepada kader kami," kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo berpesan agar seluruh kader Partai Gerindra tidak menjual suaranya pada pemilihan nanti. Hal ini dikarenakan menurutnya, hampir semua aktivitas dan pekerjaan di Indonesia bisa dibeli. "Republik ini bisa dibeli," ujarnya.
Prabowo menegaskan bahwa dia akan mengeluarkan kader partainya yang terlibat dalam tindakan korupsi. "Seandainya ada kader Gerindra yang berwatak maling, silakan hengkang!" katanya. "Kami tidak mau menerima kaum koruptor, karena kami berkeinginan menghilangkan semua koruptor dari Republik ini."
ADI WARSONO | PRIHANDOKO