Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menetapkan Mayor Jenderal (Pur) Sudrajat sebagai kandidat bakal calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat 2018. Keputusan itu diteken pada Kamis malam, 7 Desember 2017 di kediaman Prabowo, Hambalang, Sentul, Jawa Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Dewan Pengurus Daerah Gerindra Jawa Barat Mulyadi menyebutkan, penunjukan Sudrajat untuk maju di Pilgub Jabar merupakan hasil dari seleksi yang diikuti oleh lima orang kader Gerindra, diantaranya Mayjen (Purn) Sudrajat, Agung Suryamal Sutisno, Burhanudin Abdullah, Enjoy Riski, dan Mulyadi. Dari hasil seleksi tersebut, Mulyadi mengatakan, Prabowo lebih condong memilih Sudrajat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dari proses tersebut, kemarin, hasilnya mengerucut ke nama Pak Sudrajat,” ujar Mulyadi saat dihubungi Tempo, Jumat, 8 Desember 2017.
Mulyadi mengatakan, Gerindra akan tetap mencalonkan kadernya maju di Pilgub Jabar. Namun, ia menyadari partainya tidak bisa mengusung calon tanpa berkoalisi dengan partai lain. Untuk itu, ia mengatakan, akan kembali melakukan penjajakan dengan sejumlah partai, diantaranya PKS dan PAN.
“Kita akan usahakan koalisi di DKI Jakarta kembali terwujud di Jabar,” kata dia.
Selain akan mencalonkan kadernya, Mulyadi menuturkan, Gerindra akan tetap pada keputusannya untuk mencalonkan kadernya itu sebagai calon Jabar 1. “Hal itu, merupakan parameter-parameter yang ditetapkan Gerindra,” katanya.
Mulyadi optimistis dengan parameter terebut, Gerindra masih bisa berkoalisi dengan partai lain. Ia mengatakan, sebelum masa pendaftaran calon ke Komisi Pemilihan Umum, segala kemungkinan bisa terjadi. “Kemungkinan-kemungkinan itu masih bisa sebelum mendaftar ke KPU,” kata Mulyadi.
Sementara itu, koalisi PKS, Demokrat dan PAN hampir bulat untuk mendukung pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu. Malah, koalisi tersebut telah menetapkan jadwal deklarasi bagi pasangan Deddy-Syaikhu, pada 7 Januari2018.