Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur dan wakil gubernur terpilih Jakarta Pramono Anung dan Rano Karno menjadikan pembukaan akses taman kota selama 24 jam setiap hari sebagai salah satu prioritas di awal masa jabatan. Ada sejumlah persiapan untuk merealisasikan program tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Koordinator tim transisi Pramono-Rano, Cyril Raoul Hakim alias Chico Hakim, mengatakan persiapan pembukaan akses 24 jam di taman kota utamanya untuk menjamin aspek keamanan. Salah satu yang akan dilakukan adalah memastikan adanya kamera pengawas atau CCTV di setiap sudutnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Tentu memasangkan CCTV dan bagaimana nanti penempatan pengamanan di sana, satpol PP dan lain-lain itu juga harus dikoordinasikan dengan SKPD terkait,” kata Chico kepada Tempo pada Rabu, 15 Januari 2025.
Menurut Chico, aspek pendukung untuk program pembukaan akses taman selama 24 jam juga masih perlu disinkronisasi dengan APBD 2025 yang sudah ditetapkan sebelumnya. “Apakah masih ada anggaran yang bisa digunakan dan ini masih terus dikaji, dipelajari, dikoordinasikan antara tim transisi dengan juga SKPD-SKPD terkait,” ujar dia.
Rencana pembukaan akses taman selama 24 jam menjadi salah satu hal yang disampaikan Pramono Anung saat masa kampanye pemilihan gubernur Jakarta. Dia juga akan menyediakan lokasi khusus untuk pedagang kaki lima berjualan di sekitar taman.
"Prinsip yang saya yakini taman itu memang harus terbuka 24 jam, dibuat menjadi lebih baik, PKL ditata rapi, ada CCTV-nya, lampunya dinyalakan,” kata Pramono pada Sabtu, 16 November 2024 lalu.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini juga mengatakan sebanyak 1.400 taman yang ada di Jakarta belum dikelola secara baik. Di saat bersamaan, kata dia, saat ini ketersediaan taman atau ruang terbuka hijau di Jakarta masih belum memadai.
Untuk itu, dia juga berkomitmen menambah jumlah taman dan mempertahankan ruang terbuka hijau yang sudah ada saat ini. Dia juga mengakui bahwa ketersediaan ruang terbuka hijau di Jakarta belum memadai dan sebarannya tidak merata.
Oyuk Ivani Siagian dan Nandito Putra berkontribusi pada artikel ini