Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

Profil 11 Panelis dalam Debat Capres Cawapres Perdana Nanti Malam

11 panelis telah menggodok pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan di debat capres cawapres perdana yang digelar KPU har ini. Berikut profil mereka.

12 Desember 2023 | 15.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum atau KPU telah menjadwalkan debat perdana calon presiden dan calon wakil presiden akan digelar pada Selasa malam, 12 Desember 2023. Dalam debat capres itu KPU telah menunjuk 11 nama panelis yang mayoritas dari kalangan akademisi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nama-nama panelis debat capres itu di antaranya Pakar Ilmu Politik UGM, Mada Sukmajati; Pakar Ilmu Politik Universitas Nusa Cendana Kupang, Rudi Rohi; Ahli Hukum Tata Negara Undip, Lita Tyesta, Pakar Hukum Universitas Andalas, Khairul Fahmi; Pakar Hukum Tata Negara UNS, Agus Riewanto; Pakar Hukum Tata Negara Unpad, Susi Dwi Harjanti; Guru Besar Hukum di Universitas Jember, Bayu Dwi Anggono. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu, ada bekas Ketua Komnas HAM peride 2017-2022, Ahmad Taufan Damanik; Guru Besar Studi Agama dan Rektor UIN Sunan Kalijaga, Al Makin, Akademisi UIN Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto, dan Pakar Politik sekaligus Dekan Fisipol UGM, Wawan Mas’udi. 

Dilansir dari beberapa sumber, berikut ini adalah profil singkat 11 panelis yang akan tampil dalam debat perdana calon presiden dan calon wakil presiden untuk pemilihan presiden atau Pilpres 2024


1. Mada Sukmajati

Mada Sukmajati merupakan Ketua Program Studi Sarjana Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM. Ia menempuh studi sarjana di UGM jurusan Politik dan Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik hingga lulus pada 1999.  Minat kajian Mada saat ini adalah Partai Politik, Tata Kelola Pemilu, Parlemen, dan Kebijakan Publik.

Kemudian, ia melanjutkan studi master atau S-2 di  National Graduate Institute for Policy Studies di Tokyo, Jepang, dan studi S-3 di Heidelberg University.

2. Rudi Rohi

Rudi Rohi saat ini pengajar atau dosen Ilmu Politik di Universitas Nusa Cendana. Ia memulai pendidikan sarjana atau S-1 di Universitas Janabadra, Yogyakarta, hingga lulus pada 2004. Kemudian, ia melanjutkan studi master atau S-2 dan S-3 di UGM. Saat ini di Universitas Nusa Cendana ia menduduki jabatan fungsional sebagai lektor. 

3. Lita Tyesta

Lita Tyesta Addy Listya Wardhani yang akrab disapa Lita Tyesta saat ini menjadi dosen program studi Kenotariatan di Universitas Diponegoro (Undip). Ia menempuh studi sarjana atau S-1 hingga S-3 di Undip. Pada September 2023, Lita resmi dikukuhkan menjadi Guru Besar Undip Bidang Ilmu Perundang-undangan. 

 4. Khairul Fahmi

Khairul Fahmi merupakan dosen Fakultas Hukum di Universitas Andalas dan advokat. Fahmi mengawali studi S-1 dan S-2 di Universitas Andalan tempat ia mengajar saat ini.  Pada 2007-2008, Ia juga merupakan anggota KPU Kabupaten Agam. 

5. Agus Riewanto

Agus Riewanto merupakan dosen di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Agus pernah menjadi  Tim Ahli Pemeriksa Sengketa Peraturan Perundang-undangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada 2017 hingga sekarang. Selain itu, ia juga menjadi konsultan hukum dan ahli di bidang Pemilu dan Pilkada, kerap dihadirkan sebagai ahli hukum di Mahkamah Konstitusi, dan beberapa lembaga peradilan lain.

Selanjutnya profil Susi Dwi Harijanti...

6. Susi Dwi Harijanti

Susi merupakan Guru Besar Bidang Hukum di Universitas Padjadjaran atau Unpad. Selain itu, ia juga aktif di Kaukus Indonesia untuk Kebebasan Akademik (KIKA). Selain itu, Susi juga Ketua Kelompok Kerja Reformasi Sektor Peraturan Perundang-undangan Tim Percepatan Reformasi Hukum yang dibentuk Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud Md.

Sementara itu, Susi menempuh pendidikan sarjana atau S-1 di Fakultas Hukum Unpad pada 1990. Kemudian, ia meraih gelar master dan doktor dari Melbourne University Law School. 

7. Bayu Dwi Anggono

Bayu Dwi Anggono saat ini aktif mengajar sekaligus guru besar bidang Ilmu Perundang-undangan di Universitas Jember (Unej).  Di Unej, saat ini Bayu menjabat sebagai Dekan Fakultas Hukum dan menjadi Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum Administrasi Negara (AP HTN-HAN).

8. Ahmad Taufan Damanik

Ahmad Taufan Damanik pernah menjadi dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara (USU) dari tahun 1987 hingga 2016. Purna dari USU ia kemudian menjabat Ketua Komnas HAM periode 2017-2020. Taufan  juga pernah dipercaya sebagai Indonesia Representative of Child Rights to the Asean Commission on the Promotion and Protection on the rights of Women and Children (ACWC) periode 2013-2016.

9. Al Makin

Al Makin merupakan sosiolog keagamaan sekaligus rektor di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Selain itu, Al Makin juga kerap menulis opini di beberapa media dan menerbitkan buku “Membela yang Lemah demi Bangsa dan Ilmu, Keragaman, Minoritas, Khilafah, Kapitalisme Agama, dan Mazhab Yogya.” 

10. Gun Gun Heryanto

Gun Gun Heryanto merupakan pengajar di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarief Hidayatullah Jakarta. Gun Gun mengawali pendidikan sarjana atau S-1 di  IAIN–sekarang UIN–Sunan Kaliajaga Yogyakarta. Kemudian, ia melanjutkan studi master di Universitas Indonesia (UI) dan melanjutkan S3 di Universitas Padjajaran (Unpad). Selain itu, dia juga menulis '10 Tokoh Transformatif di Indonesia'. Dalam buku itu ia mencantumkan sosok Joko Widodo atau Jokowi , Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, hingga Anies Baswedan sebagai tiga tokoh transformatif.

11. Wawan Mas'udi

Wawan Mas’udi merupakan lulusan Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM pada 2000 silam. Ia  kemudian melanjutkan magister di Department of Political Science and Management, Study if Management, Agder University College, Norway pada 2006, dan menyandang gelar doktor (Ph.D) di Asia Institute, Faculty of Arts at the University of Melbourne, Australia pada 2016.

Saat ini, Wawan menjabat Dekan Fisipol UGM dengan  minat kajian pelayanan publik, politik identitas, dan multikulturalisme, desentralisasi, dan komparasi sistem pemerintahan.

 Pilihan Editor: Ketua KPU soal Panelis Debat Dilarang Bertanya: Nanti Interaksi Capres-Cawapres Berkurang

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus