Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Profil Imam Prasodjo dan Onno W. Purbo, Dua dari 12 Panelis Debat Capres Pamungkas

Debat capres pada 4 Februari 2024 mengikutsertakan 12 akademisi dan praktisi sebagai panelis. Imam Prasodjo dan Onno W. Purbo, dua di antaranya.

3 Februari 2024 | 19.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Debat capres kelima dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta yang dimoderatori oleh Andromeda Mercury dan Dwi Anggia. Debat ini akan diikuti oleh ketiga capres, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. Adapun, tema debat pamungkas ini akan membahas kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.

KPU juga telah mengumumkan 12 orang panelis yang bertugas membuat pertanyaan bagi para capres dalam acara debat nanti. Panelis ini berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) hingga ahli teknologi informasi. Dari 12 panelis tersebut, terdapat dua di antaranya yang populer. Mereka adalah Imam Prasodjo dan Onno Widodo Purbo.

Imam Prasodjo

Pemilik nama lengkap Imam Budidarmawan Prasodjo merupakan seorang sosiolog dari Universitas Indonesia (UI). Ia menempuh pendidikan tinggi dengan jurusan sosiologi di berbagai tempat, yaitu di UI, Kansas State University, dan Brown University. 

Menurut fisip.ui.ac.id, saat ini, Imam mengajar di sejumlah program studi di UI. Pada jenjang S1, ia mengajar demokrasi sosial, inovasi dan kewirausahaan sosial, konflik dan resolusi konflik, serta perspektif sosiologi tentang masalah sosial. Sementara itu, dalam jenjang S2, ia mengajar pada resolusi konflik dan pembangunan perdamaian.

Berdasarkan scholar.ui.ac.id, Imam juga telah menerbitkan beberapa publikasi ilmiah, salah satunya adalah Covid-19 in Indonesia: Challenges and Multidisciplinary Perspectives for a Safe and Productive New Normal. Ia juga meraih beberapa penghargaan berkat kontribusinya sebagai akademisi dan praktisi. Ia meraih penghargaan Soetandyo dalam  Dies Natalis ke-39 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga pada 2016, seperti dikutip unair.ac.id.

Onno Widodo Purbo, slah seorang juri Satu Indonesia Award 2018. (Foto: Andi Prasetyo)

Onno Widodo Purbo

Onno Widodo Purbo PhD merupakan tokoh dan pakar di bidang teknologi informasi. Selain itu, ia juga dikenal sebagai penulis, pendidik, dan pembicara seminar. Ia memulai pendidikan di ITB dalam jurusan Teknik Elektro pada 1981 dan lulus dengan predikat wisudawan terbaik. Lalu, pada 1989, ia melanjutkan studi ke Universitas Waterloo, Kanada di bidang Teknologi Rangkaian Terintegrasi untuk satelit untuk meraih gelar Ph.D.

Menurut itb.ac.id, sebagai aktivis, Onno W. Purbo dikenal dalam upayanya memperjuangkan Linux. Selain itu, ia juga telah menciptakan karya inovatif, seperti Wajanbolic sebagai upaya koneksi internet murah tanpa kabel dan RT/RW-Net sebagai jaringan komputer swadaya untuk internet murah. Ia juga aktif menulis dalam bidang teknologi informasi media, seminar, serta konferensi nasional maupun internasional. Banyak pula karya telah dihasilkannya dalam bentuk tulisan bebas yang dipublikasi di internet, buku, publikasi internasional, dan distro linux. 

Berbagai penghargaan juga telah Onno W. Purbo terima, baik di tingkat nasional maupun internasional. Pada 2020, salah satu panelis debat capres ini menjadi penerima Jonathan B Postel Service Award dari Internet Society (ISOC) atas jasanya dalam dunia internet. 

Pilihan Editor: Debat Capres Tema Kesehatan, Ketua ILUNI FIK: Tekankan Regulasi Kesehatan yang Pro Tenaga Kesehatan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus