Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tidak ada manusia yang sempurna. Kalimat ini harus ditanamkan kepada anak - anak berkebutuhan khusus, termasuk orang tua mereka. Tentu membutuhkan metode berbeda untuk mengasuh anak berkebutuhan khusus. Meski sulit, bukan berarti tidak bisa dilakukan dengan baik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga:
Alasan SLB Tetap Jadi Rujukan Anak Berkebutuhan Khusus
Tips Hari Pertama Anak Berkebutuhan Khusus Masuk Sekolah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Psikolog dan Founder Personal Growth Ratih Ibrahim mengatakan kunci dari semua ini adalah ikhlas. Jika ikhlas, orang tua bisa mencintai dan merawat anak yang berkebutuhan khusus tanpa mengeluh. "Karena ikhlas ada di dalam diri orang tua dan itu yang diberikan kepada anak," ujar Ratih Ibrahim di Jakarta.
Ratih Ibrahim mengatakan ada orang tua yang tidak atau belum bisa menerima kondisi anaknya yang mengalami keterbatasan. Penolakan itu membuat mereka tidak ikhlas dalam mengasuh anak dan masih mematok standar yang sulit bagi si anak.
Ketidakikhlasan ini bisa juga datang dari perubahan kehidupan orang tua, contohnya ibu yang berhenti bekerja setelah memiliki anak berkebutuhan khusus. Akibatnya orang tua harus belajar menyesuaikan diri dengan keadaan, termasuk urusan finansial dan sosial demi anak.
"Saat tidak ikhlas, orang tua pasti akan cenderung emosional. Tidak jarang apapun yang terjadi akan salah di mata mereka," ucap Ratih Ibrahim. Untuk menjadi orang tua yang ikhlas bisa ditempuh dengan beberapa cara, misalnya melakukan konseling kepada ahlinya. "Bagaimana caranya harus dibantu dengan konseling sampai ketemu ikhlas tadi."
YATTI FEBRI NINGSIH