Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bakal calon gubernur DKI Jakarta 2024, Anies Baswedan, mengatakan pertemuan antara Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto adalah hal yang wajar. Anies bahkan menilai positif pertemuan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anies menyatakan persamuhan Muhaimin dengan Prabowo sebagai hal yang baik. “Silaturahmi itu baik-baik saja,” kata Anies di Kembangan, Jakarta Barat pada Jumat, 9 Agustus 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Anies, sikap Muhaimin dan Prabowo mencermikan sikap negarawan yang terpandang. “Jadi ketika Gus Imin bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh bangsa, dengan pimpinan partai lain, itu adalah satu sikap bernegara yang matang, modern,” ucap Anies, yang pernah menjadi calon presiden di Pilpres 2024 bersama Muhaimin sebagai wakilnya.
Pertemuan Muhaimin dengan Prabowo terjadi di tengah wacana pembentukan Koalisi Indonesia Maju Plus atau KIM Plus di Pilkada 2024. Koalisi itu terdiri dari KIM, kumpulan partai pengusung Prabowo di Pilpres, dan sejumlah partai lainnya. PKB adalah salah satu partai non-KIM yang punya peluang bergabung dengan koalisi baru tersebut.
Jika terwujud, KIM Plus akan menjadi koalisi besar di Pilgub Jakarta 2024. Koalisi besar dinilai akan mempersulit langkah Anies melangkah sebagai calon gubernur. Sebabnya, peluang Anies membentuk koalisi pengusungnya akan semakin kecil. KIM Plus berencana mengsung calon lain di Jakarta, yaitu eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Namun, Anies tidak memandang pertemuan Muhaimin dan Prabowo sebagai tanda PKB akan bergabung dengan KIM Plus. “Karena itu saya memandang itu sebagai silaturahmi yang baik-baik saja. Adapun tentang sikap, langkah, kita liat saja putusan resminya nanti,” ujar Anies.
Sebelumnya, pertemuan Muhaimin dengan Prabowo berlangsung rumah dinas menteri pertahanan, Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan pada Kamis malam, 8 Agustus 2024. “Ada bahasan Pilkada,” kata Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani yang mengikuti pertemuan tersebut.
Menurut Muzani, Gerindra dan PKB mencapai kesepakatan untuk berkoalisi di beberapa daerah. Namun, ada juga daerah yang mereka tidak satu pandangan. “Ada dibahas beberapa persoalan, ada yang sama pencocokan, dan ada juga yang tidak bisa dipaksakan,” ujar dia.
Pilihan Editor: Kata Jazilul PKB soal Potensi Paslon Lawan Kotak Kosong di Pilgub Jakarta