Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno dipastikan memenangkan kontestasi pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta 2024. Oleh karena dua pasangan calon lain, Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana, tidak mengajukan gugatan hasil Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pramono mengatakan bakal langsung bekerja menjalankan programnya seusai dilantik sebagai gubernur. Namun, dia menyebut untuk saat ini belum bisa terlalu banyak mengomentari perihal kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, sebab masih berstatus sebagai calon gubernur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Setelah dilantik pada Februari mendatang saya pasti akan bekerja,” kata Pramono saat ditemui dalam perayaan Syukuran Jakarta Menyala, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 14 Desember 2024.
Mantan Sekretaris Kabinet ini pun berjanji akan fokus terhadap program yang dia sosialisasikan selama masa kampanye pilkada berlangsung.
Namun, apakah Pramono-Rano dapat menjalankan program-programnya ketika menjabat nanti mengingat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta saat ini dikuasai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus?
Sementara Pramono-Rano hanya didukung dua partai politik (parpol), yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
Berdasarkan penetapan perolehan kursi partai politik dan calon terpilih dalam pemilihan legislatif oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, pada Jumat, 23 Agustus 2024, PDIP hanya mendapatkan 14 persen kursi. Sedangkan sisanya, 86 persen, dikuasai oleh KIM Plus yang mendukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024.
Respons PDIP
Wakil Bendahara DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Yuke Yurike meyakini bahwa Pramono-Rano dapat menjaga harmonisasi antara Pemprov DKI Jakarta dengan DPRD DKI.
"Usai bertanding tentu kini saatnya bersanding untuk membangun Jakarta yang lebih baik ke depan," ujar Yuke di Jakarta, Senin malam, 16 Desember 2024, dikutip dari Antara.
Yuke mengatakan, Pramono-Rano adalah figur yang komunikatif dan terbuka. Oleh karena itu, kata Yuke, keduanya diyakini dapat membangun sinergitas yang baik dengan seluruh pemangku kepentingan di Jakarta, termasuk legislatif.
"Saya meyakini, semua legislator di DPRD DKI Jakarta akan punya keberpihakan yang sama dan memastikan program-program pembangunan dapat dirasakan manfaatnya oleh warga. Terlepas apapun partainya, kalau sudah di DPRD kita menyebutnya semua sebagai Partai Kebon Sirih," kata Yuke.
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta itu juga berpendapat bahwa Pramono-Rano akan dapat menyelaraskan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2025-2045 sesuai dengan visi misi dan janji kampanyenya.
"Mas Pramono dan Bang Rano tentu juga akan mempersiapkan Jakarta sebagai kota global serta episentrum ekonomi dan bisnis di Indonesia setelah tidak menyandang status sebagai ibu kota negara," ujarnya.
KPU DKI telah menetapkan hasil rekapitulasi suara di pilkada Jakarta. Pasangan Pramono-Rano meraih suara terbanyak dengan 2.183.239 atau 50,07 persen suara. Sedangkan Ridwan-Suswono memperoleh 1.718.160 atau 39,40 persen suara; dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana sebesar 459.230 atau 10 persen suara.
Alif Ilham Fajriadi berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Dipecat PDIP, Jokowi Bakal Gabung ke Golkar?