Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendapat sanjungan dari sejumlah warganet setelah ikut menangani kasus guru aparatur sipil negara (ASN) Pangandaran yang viral di media sosial. Ridwan merekomendasikan Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, untuk menonaktifkan kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pangandaran, Jawa Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti dilihat Tempo dalam kolom komentar akun media sosial Twitter milik Ridwan Kamil pada Jumat 12 Mei 2023, sejumlah warganet memberikan pujian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Makasih kang sudah "peduli" sama kasus ini. Sebagai sesama guru saya ikut merasa prihatin sama kasus adik ini. Sangat bersyukur akhirnya kak @ridwankamil ‘turun tangan’,” cuit Rini 1985.
Diketahui guru bernama Husein Ali Rafsanjani mendadak viral usai ingin mengundurkan diri sebagai ASN. Husein mengaku mendapat intimidasi setelah melaporkan pungutan liar (pungli) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran, Jawa Barat.
Hal senada juga dilontarkan akun@engket_mak. Akun ini memberikan selamat kepada Ridwan. “Bravo, pak Gub... jangan biarkan tunas-tunas muda berintegritas seperti Husein dimatikan oleh benalu-benalu tua. Permainan lama spt itu begitu kentara, mrk bisa licin main alibi krn selama ini tidak ada yg seberani Husein,” cuit Mak Engket dalam kolom komentar cuitan Ridwan.
Komentar lain yang juga serupa datang dari Arif Budi Santosa. “Mantap pak gub, kalo ada penyelewengan dana juga langsung dipecat aja pak,” cuit akun @arifsantosaa itu.
Ridwan Kamil ‘dicolek’ warganet
Seperti diberitakan Tempo, Selasa, 9 Mei 2023, memang banyak warganet yang meminta Ridwan untuk turun tangan menangani kasus Husein. Beberapa di antaranya ini yang dikutip Tempo.
“Kang @ridwankamil, kumaha ieu teh kang? minta tolong waktunya, siaptau dari sini bisa terungkap hal serupa di Jabar...bang @mazzini_gsp mungkin bisa dibantu UP,” tulis akun @duckydickdock.
Komentar serupa datang dari akun @GoEd_07. “@ridwankamil, tolong ditindak lanjuti pak, kasian gak gampang juga ASN tuh butuh perjuangan & waktu,” tulisnya, seperti dikutip dari Tempo, Selasa, 9 Mei 2023.
Selanjutnya: Hanya berselang sehari, pria yang akrab disapa…
Hanya berselang sehari, pria yang akrab disapa Kang Emil itu langsung bertemu dengan Husein di Bandung pada Rabu, 10 Mei 2023. Kang Emil berjanji akan mencari solusi terbaik bagi Husein sesuai peraturan perundang-undangan.
“Setelah mendengarkan kronologisnya, tim Pemprov (pemerintah provinsi) akan mendampingi kasus ini untuk dicari solusinya yang baik untuk bersama dan sesuai peraturan perundang-undangan,” tulis Kang Emil dalam akun resmi Instagram miliknya seperti dilihat Tempo, Kamis, 11 Mei 2023.
Dalam kesempatan itu, Kang Emil juga merekomendasikan Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata untuk mencopot jabatan Dani Hamdani sebagai BKPSDM Pangandaran, Jawa Barat.
Rekomendasi Kang Emil ini diketahui lewat akun Twitter miliknya @ridwankamil yang diunggah pada Kamis, 11 Mei 2023.
“Saya tadi pagi sudah merekomendasikan agar Bupati Pangandaran menonaktifkan sementara kepala BPSDM Pangandaran, sambil tim Inspektorat melakukan penyelidikan kasus ini secara objektif dan transparan,” tulis Ridwan dalam cuitannya, seperti dilihat Tempo, Kamis 11 Mei 2023.
Selain itu, pria yang akrab disapa Kang Emil itu, juga meminta agar pelaku diberikan sanksi jika terbukti adanya dugaan pungutan liar (pungli).
“Jika terbukti ada dugaan pungli, agar diberikan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan. Namun jika tidak terbukti, agar dilakukan proses solusi yang baik untuk semua pihak,” cuit Kang Emil.
Husein merasa diintimidasi
Adapun kasus guru ASN Pangandaran viral ini bermula video yang diunggah oleh Husein. Guru muda ini mengaku telah memilih mundur sebagai ASN karena menolak mencabut laporan dugaan praktk pungli yang dialaminya saat mengikuti acara latihan dasar (latsar) di Kota Bandung. Namun, setelah itu Husein merasa mendapat intimidasi secara verbal ketika proses sidang di gedung BKPSDM Kabupaten Pangandaran.
Saat itu, kata Husein, ada 12 orang yang datang di ruang sidang. "Intimidasinya secara verbal ada yang bilang jangan sok jagoan. Ada omongan kalau ngelapor kayak gini merusak nama baik instansi dan ancaman pemecatan. Hari itu juga saya minta surat pemecatan kalau memang saya salah," ungkap Husein dalam video yang diunggah di Instagram miliknya.
Husein mengaku diminta harus membayar uang transportasi sebesar Rp 270.000 untuk mengikuti pelatihan. Padahal, biaya kegiatan sudah dianggarkan. Tak hanya itu, saat latihan dasar berjalan, para peserta juga kembali diminta membayar Rp 310.000 yang tidak tahu peruntukannya. "Mau ikut atau tidak ikut (rombongan) tetap harus bayar. Padahal, saya naik motor dari Pangandaran ke Bandung. Bahkan yang enggak bisa ikut karena lagi hamil dan sakit pun harus tetap bayar," katanya.
Pilihan editor: Bupati Minta Guru ASN Pangandaran yang Viral karena Laporkan Pungli Tetap Mengajar
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.