Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Rudiantara: Indonesia Contoh Bagus Kebebasan Pers di Dunia

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan Indonesia menjadi contoh sebuah negara dengan kebebasan pers yang bagus.

3 Mei 2019 | 15.39 WIB

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memberikan keterangan tentang jumlah hoaks yang terus berkembang di media sosial menjelang Pemilu seusai acara temu Perhimpunan Ikatan Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (Himpuni) di Hall 2D, Jakarta Convention Center, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu, 3 April 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Perbesar
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memberikan keterangan tentang jumlah hoaks yang terus berkembang di media sosial menjelang Pemilu seusai acara temu Perhimpunan Ikatan Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (Himpuni) di Hall 2D, Jakarta Convention Center, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu, 3 April 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan Indonesia menjadi contoh sebuah negara dengan kebebasan pers yang bagus. "Indonesia itu di dunia dalam konteks hari World Press Freedom dianggap sebagai salah satu contoh yang bagus," kata Rudiantara di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat, 3 Mei 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Rudiantara mengungkapkan alasan Indonesia menjadi contoh yang baik untuk kebebasan pers karena pers hanya diatur dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999. Pemerintah, kata dia, tidak membuat aturan turunan dari UU tersebut. Padahal, sebuah undang-undang biasanya dibuat turunannya, seperti peraturan pemerintah atau peraturan menteri.

"Itu menunjukkan bahwa pemerintah tidak mengintervensi dunia pers. Itu yang menjadi rujukan di berbagai macam belahan dunia yang mengatakan kebebasan pers di Indonesia berjalan dengan baik," kata dia.

Menurut Rudiantara, pemerintah selalu menjaga dan menjunjung tinggi kebebasan pers di Indonesia. Namun, kata dia, kebebasan yang diberikan tetap ada batasnya, yaitu adanya kode etik jurnalistik dan profesionalisme wartawan.

"Salah satunya melakukan check and balance, cover both side, itu kadang-kadang suka lupa, kadang media online suka jalan saja begitu. Nah yang kita dukung, pemerintah dukung adalah peningkatan kompetensi wartawan," ujarnya.

Di sisi lain, Rudiantara menyebutkan tantangan di hari kebebasan pers sedunia tahun ini adalah memastikan penerapan kode etik dan kompetensi wartawan dari puluhan ribu media di Indonesia.

Friski Riana

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus