Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Rupa Mahasiswa Tiga Generasi

Karya-karya mereka berbicara soal pendidikan, politik, dan sosial.

6 Januari 2016 | 00.00 WIB

Rupa Mahasiswa Tiga Generasi
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Merah dan hitam memenuhi kanvas berukuran 120 x 90 sentimeter. Warna hitam menempati seluruh bagian sisi, sedangkan merah membentuk oval serupa telur terbaring di tengah. Di atas warna merah tersebut terdapat garis yang meliuk membentuk kalimat bismillahirrahmaanirrrahiim. Basmalah, begitu Ahmad memberi judul salah satu karya seni lukis kaligrafi Islami modern yang menjadi konsentrasinya.

Ahmad adalah satu dari mahasiswa Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang menggelar Pameran Seni Rupa Tiga Generasi di Warkop 27 Boss Lompoa, sejak Senin hingga hari ini. Seperti Ahmad, Ruslan juga memilih seni lukis kaligrafi Islami. Sedangkan Erwin memilih seni ilustrasi karikatur. Adapun Eka Firdaus memilih fotografi digital imaging.

Mengusung tema pameran Tiga Generasi, kata Erwin, lantaran mengingat mereka yang berpameran terdiri atas tiga angkatan kuliah, yakni 2008, 2009, dan 2010. Pameran ini merupakan syarat yang harus dilalui mahasiswa sebelum mengajukan judul dan ujian proposal. Ada 45 karya yang dipamerkan, di mana setiap mahasiswa disyaratkan menampilkan minimal 10 karya, kecuali Firdaus yang mengumpulkan 15 karya.

Lewat karyanya berjudul Masih Setia, Firdaus menghadirkan wajah seorang kakek di atas paper print berukuran 16R. Meski keriput memenuhi wajahnya, kakek itu tetap asyik mengisap tembakau hingga pipinya kempis. Rambutnya yang putih membuat matanya yang dikelilingi cincin biru tampak begitu jelas. Ia menatap setiap pengunjung, seolah mengajak bercerita atau sekadar ingin memberi petuah.

Bukan hanya Firdaus, Erwin juga menghadirkan wajah-wajah dalam seni ilustrasinya dengan menguatkan tema pendidikan, sosial, dan politik. Dalam karyanya, Erwin menghadirkan sketsa wajah mirip Jokowi, yang tampak sibuk memandikan kerbau merah. Sketsa ini berdampingan dengan sketsa wajah mirip Rhoma Irama yang hadir dengan kuda dan berselempang gitar. Di sudut kiri sketsa itu terdapat tulisan "wahai anak muda, ikutlah denganku", ada juga kalimat "sepak terjang politik selalu tak dapat ditebak".

Menurut Ahmad, mereka diberi kebebasan dalam menentukan tema karya yang akan dibuat. Dia sendiri membutuhkan waktu sekitar enam bulan untuk membuat 10 karya lukis kaligrafi dengan dana untuk bahan dan alat mencapai Rp 6 juta. Menurut ketua panitia Pameran Tiga Generasi, Yamin, setelah seluruh karya mahasiswa terkumpul, mereka kemudian melakukan persiapan selama seminggu untuk menggelar pameran dengan target 300 pengunjung selama tiga hari ini.

Wiwik, salah seorang pengunjung pameran, mengaku tidak sulit memahami karya-karya yang dipamerkan. Sayang, alumnus Fakultas Sosiologi dan Politik itu mengaku tersiksa oleh pemilihan lokasi pameran yang berada di lantai 4 dengan tangga yang terjal. MIFTAHUL KHAERIYAH

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus