Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mewanti-wanti masyarakat dalam memilih presiden pengganti dirinya. Dengan berbagai potensi tambang yang dimiliki Indonesia saat ini, kata Jokowi, pemimpin yang akan datang sangat menentukan lompatan Indonesia menjadi negara maju.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ini mungkin untuk para tokoh masyarakat, tokoh agama, para kiai yang kami cintai, sudah saya sampaikan, oleh sebab itu pemimpin yang akan datang sangat menentukan sekali 2024, 2029, 2034 sangat menentukan sekali. Begitu benar kita pilih, negara ini akan insya Allah melompat menjadi negara maju," ujar Jokowi saat groundbreaking pabrik foil tembaga di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 20 Juni 2023.
Bandingkan kondisi di Amerika Latin
Namun jika salah pilih saat pilpres, maka Indonesia nasibnya akan sama seperti negara Amerika Latin. Menurut Jokowi, negara tersebut sudah menjadi negara maju sejak tahun 1970 dan kondisinya tidak berubah sampai sekarang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sampai sekarang (masih jadi) negara berkembang, kita tidak mau seperti itu. Kita mau negara kita ini menjadi negara maju," kata Jokowi.
Indonesia dilirik investor mobil listrik
Jokowi menjelaskan Indonesia saat ini tengah dilirik oleh produsen mobil listrik ternama. Mereka, kata Jokowi, berbondong-bondong ingin berinvestasi di Indonesia.
"Karena semua material (pembuatan mobil) ada di indonesia. Sekarang ini merek mobil terkenal, pabrik-pabrik mobil terkenal, perusahaan mobil listrik, semuanya berbondong melirik Indonesia, berinvestasi di indonesia," kata Jokowi.
Ia menyebut pabrik foil tembaga di Gresik dibangun oleh PT Hailiang Nova Material Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus Industri Java Integrated dan Industrial Port Estate (KEK JIIPE) yang dikelola PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA). Pabrik tersebut berdekatan dengan smelter PT Freeport Indonesia yang masih berada di kawasan KEK JIIPE.
Menurut Jokowi, nantinya perusahaan asal Cina itu bakal mengelola hasil smelter PT Freeport Indonesia.
"Sehingga menjadi barang jadi atau setengah jadi yang nantinya akan kita gunakan untuk baterai litium atau baterai EV (electric vehicle) maupun mobil listrik itu sendiri," kata Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi menerangkan satu mobil kurang lebih membutuhkan bahan tembaga sekitar 59 kilogram. Dengan pesatnya industri mobil listrik saat ini, Jokowi memprediksi kebutuhan tembaga di dunia akan menjadi sangat besar.
M JULNIS FIRMANSYAH
Pilihan Editor: Kata NasDem soal Mimpi SBY Segerbong dengan Jokowi dan Megawati