Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Semarang - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M Nasir memerankan Batara Brama dalam pentas wayang orang dengan lakon Semar Mbangun Kahyangan di Auditorium Universitas Diponegoro ( Undip) Pleburan, Jumat malam, 3 November 2017.
Nasir mengaku hanya bermodal membaca naskah tanpa persiapan. "Tanpa persiapan, hafal gayanya ini (Batara Brama). Grogi ya enggaklah, wong ada Pak Gubernur (Ganjar Pranowo) kok grogi. Saya hanya dikasih teks saja," tutur Nasir.
Baca: Bicara di Undip, Jokowi Singgung Jurusan Ekonomi Digital
Bermain dalam kesenian wayang orang bagi Nasir adalah pengalamannya yang kedua. Kebetulan tokoh Batara Brama yang dia perankan adalah sosok penguasa api di kahyangan yang bisa membangun negerinya. "Lakon yang bisa bangun kahyangan, semoga Undip bisa membangun mimpi," ujar Nasir.
Nasir mengaku senang bisa ikut serta dalam melestarikan budaya, seperti yang tengah dilakukannya dalam wayang orang tersebut. Menurutnya, filosofi yang bisa diambil dalam cerita Semar Mbangun Kahyangan adalah membangun sebuah daerah memerlukan masyarakat yang kuat, berbudaya, dan melestarikan sejarah.
Simak: Kisah Menteri Riset M. Nasir Tertipu Mahasiswa Pemilik Pajero
Dalam pementasan itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berperan sebagai Sang Hyang Wenang, adapun Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono sebagai Prabu Kresna. Rektor Undip Yos Johan Utama kebagian peran sebagai Sang Hyang Guru. Sutradara dari pentas tersebut adalah Danang Respati yang merupaka seniman Wayang Orang Ngesthi Pandawa.
Pementasan wayang orang yang digelar sebagai peringatan Dies Natalis Undip ke-60 itu turut memecahkan rekor Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) dengan kategori pemeran wayang orang paling banyak. Setidaknya 60 guru besar Undip berada di atas panggung untuk memerankan tokohnya masing-masing.
FITRIA RAHMAWATI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini