Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Meledaknya tungku smelter nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) yang menewaskan 18 pekerja pada Ahad, 24 Desember 2023, menambah daftar panjang insiden di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam setahun terakhir, sebelum terjadi di PT ITSS, kecelakaan kerja juga terjadi di PT Gunbuster Nickel Industry dan PT Indonesia Guang Ching Nickel and Stainless Industry.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. PT Gunbuster Nickel Industry
Insiden yang terjadi di pertambangan nikel milik PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) itu terjadi pada 22 Desember 2022. Peristiwa tersebut menewaskan dua pekerja, yaitu Nirwana Selle dan I Made Defri Hari Jonathan.
Sebelum kejadian, Nirwana Selle aktif mengunggah video di TikTok yang menceritakan suka-dukanya bekerja di pertambangan nikel. Dalam videonya, Nirwanna selalu mengenakan helm kuning, Nirwana terlihat sedang melakukan tugas sehari-harinya seperti mengoperasikan derek.
Namun, pada 22 Desember 2022, perempuan berusia 20 tahun tersebut sedang mendapat giliran kerja malam. Namun naas, saat itu ia terperangkap dalam sebuah crane yang terbakar akibat ledakan. Akibat insiden itu, ia dilaporkan tewas akibat terbakar bersama I Made Defri.
Peristiwa tersebut menggambarkan tingginya risiko pekerjaan di PT GNI dengan 11.000 pekerja lokal dan 1.300 pekerja asing. PT GNI dimiliki perusahaan China Jiangsu Delong Nickel Industry dan merupakan satu di antara 21 'smelter' nikel yang beroperasi di Indonesia. Industri tersebut terus berkembang dalam dua tahun terakhir.
2. PT. Indonesia Guang Ching Nickel and Stainless Industry
Empat bulan setelah insiden di PT GNI, kecelakaan di tambang nikel kembali terjadi. Dikutip dari laman Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), pada 27 April 2023, dua pekerja tambang PT Indonesia Guang Ching Nickel and Stainless Industry (PT IGCNSI) meninggal akibat tertimbun limbah nikel. Dua pekerja yang tewas tersebut bernama Arif dan Masriadi.
Penyebab meninggalnya mereka diduga akibat dari alat dumping yang mereka operasikan patah sehingga mengakibatkan mereka ikut tertimbun setelah dumpingan tersebut longsor bersamaan dengan dua kendaraan operasional.
VINDRY FLORENTIN | ABC | SULTAN ABDURRAHMAN | RIRI RAHAYU