Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Siswa SMA Ini Bikin Permen Antikanker dari Rumput Liar, Raih Medali Emas di GYIIF 2023

Ide awal pembuatan permen antikanker tersebut karena angka kasus kanker di Indonesia cukup tinggi.

21 Februari 2023 | 17.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Permen anti-kanker yang dibuat oleh pelajar SMAN 1 Kota Bengkulu. ANTARA/Anggi Mayasari

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak lima siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kota Bengkulu menciptakan permen anti-kanker yang terbuat dari tiga jenis rumput liar yang mudah ditemukan. Rumput tersebut yaitu rumput Teki, rumput Mutiara dan daun Ketapang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari pembuatan permen antikanker tersebut, SMAN 1 Kota Bengkulu mendapatkan medali emas dalam ajang Global Youth Invention and Innovation Fair (GYIIF) 2023 di kampus IPB University pada Januari lalu. Ajang tersebut diikuti 227 tim dari 17 negara.

"Ide awal pembuatan permen antikanker tersebut, karena angka kasus kanker di Indonesia cukup tinggi dan kami berinovasi untuk membuat permen antikanker. Sebab, lebih baik mencegah daripada mengobati," kata Ketua tim Karya Tulis Ilmiah (KTI) SMAN 1 Kota Bengkulu Muhammad di Bengkulu pada Selasa, 21 Februari 2023.
 
Muhammad menjelaskan sebelum memilih tiga jenis rumput liar tersebut,  dia dan empat kawannya, Zacky Al Rozaq, Junita Pebriani, Dian Ayu Anggraeni, dan Wetta Tri Sabaniah melakukan penelitian dan uji coba puluhan jenis rumput liar di laboratorium sekolah dan farmasi.
 
Dari hasil penelitian tersebut, rumput Teki, rumput Mutiara dan daun Ketapang mengandung flavonoid yang berguna untuk menangkal radikal bebas yang dapat mencegah kanker.
 
Untuk bahan pembuatan permen antikanker tersebut, sama dengan pembuatan permen seperti biasa. Muhammad mengatakan proses pembuatan dilakukan secara alami dengan menggunakan gula, air, dan bahan lainnya.
 
"Untuk proses pembuatannya sama dengan pembuatan permen, namun kami menggunakan rumput liar sebagai bahan utamanya," ujarnya.
 
Sementara itu, guru pembimbing Karya Tulis Ilmiah (KTI) SMAN 1 Kota Bengkulu Syalendra Putra menyebutkan bahwa penemuan permen antikanker tersebut pertama kali di Provinsi Bengkulu. Oleh karena itu, pihaknya mendaftarkan penemuan permen antikanker tersebut ke Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) serta mengurus perizinan di Kementerian Kesehatan.
 
"Dengan adanya penemuan permen antikanker ini dapat membantu menekan kasus pengidap kanker di Indonesia, khususnya Bengkulu," sebut dia.
 
Selain itu, lanjutnya, dapat memberikan motivasi bagi siswa dan siswi di Provinsi Bengkulu untuk terus meningkatkan kualitas sekolah dan ide untuk menciptakan hal-hal yang bermanfaat ke depannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus