Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Garut - Pemerintah Provinsi Jawa Barat melarang andong dan becak beroperasi selama musim mudik Idul Fitri 1446 Hijriah. Alasannya agar tidak menghambat laju kendaraan pemudik di ruas jalan utama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan editor: RUU Masyarakat Adat yang Terkatung-katung
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Mereka (kusir andong dan tukang becak) bekerja di rumah, tidak di jalan agar meringankan pekerjaan polisi sehingga arus lalulintas lancar," ujar Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Markas Kepolisian Resor Garut pada Kamis, 20 Maret 2025.
Menurut Dedi, selama tidak bekerja, pengemudi becak dan andong akan mendapatkan kompensasi sebesar Rp 3 juta setiap orangnya. Uang itu diberikan dalam dua tahap yakni dua hari menjelang lebaran dan sisanya sebesar Rp 1,5 juta setelah lebaran. Bantuan itu disalurkan melalui rekening Bank Jabar Banten.
Jumlah penerima bantuan ini sebanyak 1.105 orang. Mereka berasal dari Kabupaten Garut, Tasikmalaya, Cirebon dan Kuningan. Pengemudi andong dan becak di Garut penerima bantuan sebanyak 579 orang. Mereka biasa beroperasi di jalur utama dan alternatif mudik. "Pokoknya nanti tidak ada yang mangkal biar yang mau pulang mudiknya lancar," ujar Dedi.
Pelarangan andong beroperasi selama arus mudik, telah lama diterapkan pemerintah Kabupaten Garut. Namun hanya yang beroperasi di jalur utama mudik yakni di kawasan Limbangan - Malangbong. Sementara di kawasan perkotaan dan jalur alternatif masih diperbolehkan beroperasi.
Pada tahun 2024 lalu pengemudi andong yang diliburkan sebanyak 71 orang. Mereka mulai libur dari H-3 hingga H+4 lebaran dengan mendapatkan kompensasi setiap orangnya sebesar Rp 700 ribu.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Akhmad Wiyagus mengapresiasi upaya yang diambil pemerintah dalam memperlancar arus mudik. "Ieu luar biasa, Abi tos tilu kali pengamanan lebaran nembe ieu Aya perhatosan TI pemerintah KA sopir andong. (Ini luar biasa, saya sudah tiga kali pengamanan lebaran, baru sekarang ada perhatian dari pemerintah buat sopir andong)," ujarnya.
Akhmad berharap dengan berkurangnya operasional andong dan becak di jalur mudik, diharapkan dapat lebih memperlancar arus kendaraan.