Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, merespons soal pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo pada akhir Mei lalu di Istana Kepresidenan. AHY enggan membeberkan apa yang dibicarakan Jokowi dengan para ketua umum partai politik dalam pertemuan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Enggak, biasa-biasa saja. Ngobrol biasa saja,” kata AHY sembari tertawa saat dikonfirmasi Tempo di kantor Dewan Pimpinan Pusat Demokrat, Jakarta Pusat, Selasa malam, 11 Juni 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) sekaligus Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, mengatakan pertemuan dengan Presiden Jokowi itu merupakan hal lumrah karena AHY adalah menterinya.
Menurut Herzaky, pertemuan tersebut sering terjadi. Bahkan, Senin kemarin keduanya bertemu dalam rapat terbatas di Istana membahas agenda perayaan Kemerdekaan 17 Agustus. Ia tidak menampik memang ada pertemuan di luar jam kerja dan mengatakan hal tersebut hal yang biasa.
“Presiden kan juga pembina partai politik. Jadi kalau ngajak diskusi ketua umum parpol itu sesuatu yang sangat biasa sebenarnya,” kata Herzaky di DPP Demokrat.
Sebelumnya, Presiden Jokowi membenarkan telah bertemu dengan beberapa ketua umum partai politik akhir bulan lalu. Namun dia menyangkal ada pembahasan mengenai reshuffle menteri Kabinet Indonesia Maju.
Jokowi disebut-sebut bertemu dengan beberapa ketua umum partai politik pendukung pemerintah di Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa, 28 Mei 2024. Tiga narasumber yang mengetahui pertemuan tersebut menceritakan kepada Tempo.
Sumber yang sama menyebut salah satu yang menjadi pembahasan adalah isu reshuffle. Jokowi disebut bertanya bagaimana kalau kocok ulang menteri yang tidak mendukung kinerja presiden dilakukan pada bulan Juni. Ketum-ketum partai diklaim memberi masukan bahwa Jokowi tidak usah melakukan reshuffle karena pemerintahan tinggal beberapa bulan.
Ketemu (dengan ketum parpol), tapi tidak berbicara itu (reshuffle)," kata Jokowi usai meninjau di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 11 Juni 2024.
Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Jokowi didukung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Persatuan Pembangunan, hingga Partai Solidaritas Indonesia. Partai Amanat Nasional, Partai Bulan Bintang, dan Partai Demokrat, masuk dalam proses pemerintahan berjalan.
EKA YUDHA SAPUTRA | DANIEL A. FAJRI