Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Spanduk dan yel-yel Solo Bukan Gibran muncul di Kota Solo beberapa waktu belakangan ini. Menurut pengamat psikologi politik Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta Mohammad Abdul Hakim munculnya spanduk itu merupakan bentuk kekhawatiran dari kubu lawan pasangan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya melihat ada kekhawatiran juga. Jateng dan Solo Raya kandangnya banteng. Kalau sampai suaranya didominasi Prabowo, ini jadi hal buruk," kata dia di Solo, Kamis, 28 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menanggapi hasil survei terbaru Centre for Strategic and International Studies (CSIS) yang memperlihatkan selisih elektabilitas antara pasangan Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran kian tipis, menurut dia, salah satunya karena dampak penyerangan kepada Presiden RI Joko Widodo dan keluarganya.
Survei CSIS periode 13—18 Desember 2023 mencatat tingkat elektabilitas pasangan calon di Jateng dan DIY untuk Anies-Muhaimin sebanyak 13 persen, Prabowo-Gibran 36,5 persen, dan Ganjar-Mahfud Md. sebanyak 43,5 persen.
Apalagi, selama ini hubungan Jokowi dengan massanya bukan hubungan ideologis, melainkan emosional sehingga tidak menurunkan kredibilitas, tetapi justru menimbulkan simpati.
Bahkan, kata dia, hingga saat ini sosok Jokowi masih sangat kuat di tengah-tengah masyarakat, termasuk di Jawa Tengah.
Sebelumnya, calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 2 GIbran Rakabuming Raka memberikan tanggapan tentang munculnya sebuah spanduk bertuliskan "Solo Bukan Gibran" yang beberapa waktu lalu sempat terpasang di Jalan Setiabudi, Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah. Saat ini spanduk itu diketahui sudah diturunkan.
Yel-yel "Solo Bukan Gibran" juga sempat diteriakkan oleh sejumlah kader atau simpatisan ketika Calon Presiden (Capres) Nomor 3 Ganjar Pranowo hadir dan memimpin apel Satgas PDI Perjuangan (PDIP) yang digelar di Kota Solo, Jawa Tengah, Ahad, 24 Desember 2023 lalu.
Saat dimintai tanggapan seputar kalimat itu, Gibran merespons dengan santai. "Ya nggak apa-apa," ucapnya singkat menanggapi pertanyaan wartawan saat ditemui saat tiba di Balai Kota Solo, Rabu, 27 Desember 2023.
Sementara itu, anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran di Solo Agus Riyanto mengaku tidak terprovokasi dengan yel-yel dan spanduk bertuliskan Solo Bukan Gibran.
"Itu bagian dari kepanikan. Akan tetapi, juga warning bagi kawan-kawan yang mendukung Gibran harus berani muncul," katanya.
Bahkan, usai muncul yel-yel dan spanduk tersebut, kata dia, sebanyak 1.000 sukarelawan dan simpatisan melakukan konsolidasi dengan tema Solo adalah Gibran. Gibran untuk Indonesia.
"Kami kampanye yang baik saja. Door to door, kalem, tidak memprovokasi. Kerja-kerja elektoral tetap jalan," katanya.
Adapun Calon Presiden dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto menanggapi santai soal teriakan "Solo Bukan Gibran".
"Sudahlah, sudahlah. Mari kita hadapi demokrasi ini dengan baik dan sejuk. Tenang-tenang saja, baik-baik saja semua, ya," kata Prabowo.