Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hasil sigi Media Survei Nasional (Median) menyebut elektabilitas Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam pemilihan presiden atau Pilpres 2019 masih mengungguli pesaing-pesaingnya. "Tapi elektabilitas Jokowi masih di bawah 50 persen," kata Direktur Riset Median, Sudarto, Senin, 23 Juli 2017. "Tingkat keterpilihan Jokowi di angka 35,7 persen."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam sigi bertajuk "Membaca Peta Kompetisi Jelang Pilpres 2019", Sudarto mengatakan survei tersebut dilakukan dari 6-15 Juli 2018 dengan melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak. Dengan Margin of error 2,9 persen serta tingkat kepercayaan 95 persen.
Di bawah Jokowi ada nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan angka 22,6 persen. Kemudian mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo 6,8 persen, Gubernur DKI Jakarta 5,2 persen, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar 4,7 persen, dan kader Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang hanya memperoleh 2 persen.
Berikutnya ada Wakil Presiden Jusuf Kalla 1,4 persen, Direktur MNC Group Hary Tanoesoedibjo 1,3 persen, politikus PKS Anis Matta 1 persen, dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri 0,9 persen.
Lima besar cawapres yang paling potensial bagi Jokowi menurut riset ini yakni Cak Imin 42,6 persen, AHY 42,4 persen, Hari Tanoe 42,3 persen, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto 39,4 persen. Kemudian, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani 38,6 persen.
Sementara itu, masih berdasarkan survei Median, 34,1 persen masyarakat menginginkan Prabowo berpasangan dengan Gatot dalam Pilpres 2019. Sedangkan lainnya, Prabowo bersanding dengan Cak Imin 33,4 persen, AHY 33,1 persen, Anis Matta 32,4 persen, dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan 31,5 persen.