Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Krisna Ramadhan, 20 tahun, mesti putar otak agar bisa tetap kuliah. Mahasiswa baru di Universitas Sebelas Maret (UNS) ini kesulitan membayar uang kuliah lantaran penghasilan orang tuanya tak cukup untuk bayar uang kuliah tunggal atau UKT.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Diterima di program studi Pendidikan Seni Rupa UNS lewat jalur Seleksi Nasional Berbasis Tes atau SNBT 2023, Krisna mendapat UKT sebesar Rp 4.275.000. Padahal, penghasilan orang tua Krisna sebulan tak sampai Rp 2 juta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Orang tua bekerja sebagai freelance admin surat dengan gaji rata-rata Rp 1,7 juta. Aku anak yatim," ujar Krisna kepada Tempo pada Ahad, 9 Juli 2023.
Krisna mengaku bingung ketika melihat pengumuman kampus yang menetapkan UKT yang tinggi. Ditambah lagi, tenggat pembayaran mepet hanya sampai 4 Juli 2023.
Sempat terpikir untuk mengajukan banding, Krisna mengurungkan niatnya itu. Dia khawatir akan mendapat UKT dengan golongan yang lebih tinggi jika mengajukan banding.
“Aku sempat mau ajukan banding. Tapi aku mikir dua kali karena berdasarkan cerita teman di PTN lain, ada yang ajukan banding tapi justru dinaikkan golongannya," kata lulusan SMA Negeri 27 Kabupaten Tangerang itu.
Demi membayar UKT itu, Krisna dan keluarga berusaha mencari pinjaman online. Namun, tak ada satupun pinjamannya yang disetujui.
Krisna yang pernah menjadi pengajar ekstrakurikuler menggambar di sejumlah sekolah ini akhirnya berinisiatif menjual karya-karya lukisannya dan menerima jasa lukis.
Lewat Twitter, dia mempromosikan lukisannya. Lukisan dia jual dengan harga mulai dari Rp 300 ribu hingga Rp 1 juta. Menurut Krisna, setelah dia mengunggah konten itu di Twitter, banyak orang membeli lukisan dan menggunakan jasa dia. Dia juga membuka jasa les menggambar.
"Ada berapa orang yang berminat untuk mengikuti kelas gambar," ujarnya.
Berkat jual jasa lukisan, Krisna akhirnya bisa mengumpulkan uang untuk bayar UKT dengan tepat waktu. Dari hasil jualan lukisan itu terkumpul Rp 2 juta. Sisanya, Krisna memakai tabungan dari koceknya sendiri.
“Ketika aku posting di Twitter itu ada orang yang ingin melakukan donasi untuk pelunasan UKT. Tapi aku merasa enggak enak dan menggantinya dengan membuat lukisan," ujarnya.
Catatan: Artikel ini mengalami perubahan pada paragraf tiga pada Selasa, 11 Juli 2023 pukul 19.01 WIB. Tertulis sebelumnya "Ayah bekerja sebagai freelance admin surat dengan gaji rata-rata Rp 1,7 juta" diubah menjadi "Orang tua bekerja sebagai freelance admin surat dengan gaji rata-rata Rp 1,7 juta. Aku kebetulan anak yatim". Redaksi mohon maaf atas kekeliruan tersebut.