Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Terdampak Banjir Mandailing Natal, Jalan Mulai Bisa Diakses

BPBD mencatat dari 29 murid anak sekolah SD Negeri 235 yang diterjang banjir Mandailing Natal, 12 anak meninggal, 17 anak selamat.

14 Oktober 2018 | 12.37 WIB

Beberapa warga berada di antara kayu yang terbawa arus sungai pascabanjir bandang yang terjadi, di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Mandailing Natal, Sumatra Utara, Sabtu, 13 Oktober 2018. Peristiwa itu menyebabkan sedikitnya 13 orang meninggal dunia dan 10 orang lainnya dinyatakan hilang. ANTARA/Holik Mandailing
Perbesar
Beberapa warga berada di antara kayu yang terbawa arus sungai pascabanjir bandang yang terjadi, di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Mandailing Natal, Sumatra Utara, Sabtu, 13 Oktober 2018. Peristiwa itu menyebabkan sedikitnya 13 orang meninggal dunia dan 10 orang lainnya dinyatakan hilang. ANTARA/Holik Mandailing

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Medan - Beberapa ruas jalan yang tertutup akibat banjir dan tanah longsor di Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara, sudah bisa diakses. Jalan yang sudah bisa diakses itu berada di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut.

"Sebelas titik longsor yang menutup badan jalan telah dapat ditembus masyarakat maupun kendaraan yang melintas di lokasi itu," kata Kabid Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mandaling Natal Muhammad Yasir, Ahad, 14 Oktober 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca: 17 Korban Banjir Bandang Mandailing Natal Berhasil Dievakuasi

Sejumlah alat berat telah dikerahkan untuk membantu evakuasi korban yang ditemukan dan membersihkan material longsor, serta kayu sisa banjir yang berserakan di jalan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

BPBD mencatat dari 29 murid anak sekolah SD Negeri 235 yang diterjang banjir bandang, Jumat sore, 12 Oktober 2018, 12 orang meninggal dunia, dan 17 orang berhasil diselamatkan. 12 korban tewas adalah anak-anak berusia di bawah 12 tahun. Mereka adalah Mutiah, 12 tahun; Aisyah, 12; Sohifah, 12; Rian Syahputra, 10; Ahidan, 10; Isnan, 10; Tiara, 10; Dahleni, 10; Masitoh, 9; Alfisyhari, 9; Habsoh, 9; dan Isroil, 9 tahun.

Baca: Banjir Mandailing Natal, 11 Siswa SD Terseret Arus Saat Belajar

Sedangkan, 17 korban yang luka-luka adalah Tasya Amaelia, 12 tahun; Abel, 12; Lusiana, 22; Sobbiah, 12; Sulton, 11 tahun; Jibril Saukani, 11; Solehuddin, 11; Ahaddin, 11; Raihansyah, 11; Risdah, 11; Jufriadi, 10; Mujiburrohman, 10; Annasofa, 10; Khoirunissa, 10; Putri, 9; Nabila, 9; dan Adawiyah, 9 tahun.

Dari 17 anak yang selamat, tujuh orang di antaranya dirawat di Puskesmas Desa Muara Saladi. “Dua orang guru juga ditemukan selamat," ucap dia.

Simak: Berikut Data 11 Siswa SD Meninggal Akibat Banjir Mandailing Natal ...

Yasir menjelaskan korban yang selamat ditemukan di bawah reruntuhan bangunan dan sebahagian lagi terseret banjir bandang. Banjir Mandailing Natal juga mengakibatkan 12 rumah warga hanyut dan rusak total, sembilan rumah rusak berat, serta tiga fasilitas umum di Desa Muara Saladi berupa Poliklinik Desa, Gedung SD Negeri 235, dan gedung PKK rusak total hanyut terbawa banjir. "Warga korban banjir bandang itu untuk sementara waktu mengungsi di rumah sanak famili dan kerabat mereka," ujar Yasir.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus