Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut atau TNI AL dikerahkan untuk mencari Kapal LCT Cita XX yang dikabarkan hilang kontak di perairan Papua sejak 18 Juli 2024. Panglima Komando Armada III Laksmana Muda TNI Hersan telah memerintahkan unsur kapal perang di jajarannya untuk mencari kapal dan awaknya bersama tim SAR gabungan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Militer mengerahkan pasukan Patroli Keamanan Laut Yapero dari Pangkalan TNI AL atau Lanal Timika. Mereka ditugaskan untuk menyisiri perairan di sekitar muara Sungai Amamapare hingga Pulau Tiga, Papua Selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sementara unsur Kapal Perang Komando Armada III melaksanakan pencarian di perairan Mimika," kata Hersan dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 23 Juli 2024.
Tim SAR gabungan juga dikerahkan untuk menyusuri muara-muara sungai dari Agats hingga Pulau Tiga, Papua Selatan. Tim SAR gabungan itu menggunakan Rigid Hued Inflatable Boat dalam upaya pencarian Kapal LCT Cita XX tersebut.
Kapal LCT Cita XX yang hilang itu dilaporkan tengah mengangkut material BTS, tower, power, dan VSAT untuk penyediaan sinyal 4G di wilayah Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan. Kapal itu berangkat dari Timika pada 15 Juli 2024 pukul 05.43 WIT dan dijadwalkan tiba di Yahukimo pada 18 Juli 2024. Namun, hingga 19 Juli 2024 kapal tersebut belum juga tiba di Pelabuhan Yahukimo.
Kapal berjenis LCT GT 145 itu terakhir berkomunikasi dengan Kapal Prima Jaya pada 16 Juli 204. Awak Kapal Prima Jaya melaporkan Kapal LCT Cita XX berada di pinggiran perairan dan tidak melaju.
Adapun 12 awak kapal yang berada di kapal pengangkut BTS itu antara lain Junaidi (Kapten), Dedi (Mualim), M. Arif Efendi (KKM), Naikal (Oiler), Rusli (Juru Mudi), Agygera (Koki), Suherman (Pengawas Material Tower), Nimret G. Tua, Lukman Hakim, Samsudin, Asmoro, dan Alhakim.
Pencarian pada Senin, 22 Juli 2024 belum membuahkan hasil. Pencarian masih berlanjut hingga hari ini. Selain melakukan penyisiran di perairan, petugas juga menggunakan helikopter untuk menjelajahi area dari udara.