Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Indikator Politik Indonesia memaparkan hasil survei elektabilitas calon gubernur di Pilkada Jawa Barat 2024 atau cagub Jabar. Nama mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil; mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi; dan Alfiansyah Komeng, menempati posisi teratas di dua simulasi survei yang dilakukan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan, lembaganya melakukan dua simulasi survei calon gubernur Jawa Barat. Dua simulasi itu yakni simulasi top of mind dan simulasi semi terbuka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Simulasi top of mind adalah survei yang dilakukan tanpa menyodorkan nama-nama calon gubernur. Sementara, simulasi semi terbuka dilakukan dengan cara menyodorkan 26 nama calon gubernur kepada respondens.
Dari dua Simulasi itu, Ridwan Kamil menempati posisi pertama. Disusul Dedi Mulyadi di urutan kedua dan Komeng di urutan ketiga.
"Kedua simulasi itu tak jauh berbeda hasilnya," kata Burhanuddin dalam konferensi pers via zoom, Kamis 4 Juli 2024.
Pada simulasi top of mind, Ridwan Kamil mendapatkan 16 persen. Lalu Dedi Mulyadi mendapatkan 11,2 persen. Sedangkan, Komeng mendapat 0,8 persen.
Menurut Burhanuddin, simulasi top of mind memiliki keterbatasan karena responden tak bisa memilih dengan spontan. Indikator mencatat, 67 persen tak bisa menjawab spontan calon gubernur pilihannya.
Berbeda dengan simulasi semi terbuka, responden lebih mudah menentukan pilihannya. Dari situ, Ridwan Kamil mendapatkan 36, 8 persen, Dedi Mulyadi sebesar 31, 9 persen, dan Koment sebesar 5,6 persen. "Kemudian ada nama Dede Yusuf 3,0 persen, Ahmad syaikhu 2,8 persen, Atalia Praratya 1,4 persen, lalu ada Bima Arya 1,4 persen," kata Burhanuddin.
Burhanuddin mengatakan, responden memilih karena berbagai macam alasan di antaranya karena dianggap perhatian kepada rakyat, sudah ada bukti nyata, dan berpengalaman di pemerintahan.
Dari semua alasan itu, sebanyak 44,7 responden memilih Dedi Mulyadi karena dianggap perhatian kepada rakyat. Sedangkan, 39,7 responden memilih Ridwan karena dianggap berpengalaman.
Survei dilakukan pada 20-27 Juni 2024. Survei ini melihat 1214 responden berusia di atas 17 tahun yang dipilih melalui metode double sampling. Double Sampling adalah pengambilan metode secara acak dari kumpulan data hasil survei tatap muka yang dilakukan sebelumnya. Margin of error diperkirakan 2,8 Persen pada tingkat kepercayaan 98 persen.
Pilihan Editor: Respons Dedi Mulyadi Dapat Dukungan Maju di Pilgub Jabar 2024