Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengatakan sebanyak 211 titik diajukan untuk dijadikan lokasi penyelenggara Sekolah Rakyat. Hal ini dia sampaikan usai melangsungkan rapat persiapan Sekolah Rakyat dengan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya pada Jumat siang 21 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami lagi ngejar betul dan per hari ini sudah ada 211, nanti insya Allah nanti malam akan ada tambahan-tambahan,” kata Saifullah di kantor Kemensos, Jakarta Pusat pada Jumat, 21 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari sejumlah titik itu, Saifullah mengatakan masih diperlukan tahap pengujian kelayakan. Langkah tersebut ia serahkan kepada pihak yang berwenang, yakni Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
"200 (lebih) titik seperti yang ditargetkan alhamdulillah sudah terpenuhi tinggal sekarang titik-titik itu perlu disurvei kelayakannya oleh kementerian PU," ucapnya.
Berdasarkan keterangan Gus Ipul, panggilan akrab Saifullah, sebanyak 45 titik sudah dalam keadaan siap menggelar penerimaan murid baru pada Juli nanti. Sejumlah titik tersebut dipersiapkan untuk gelombang pertama penyelenggaraan Sekolah Rakyat.
Sementara, Gus Ipul memperkirakan sebanyak 70 hingga 80 titik akan siap secara sarana maupun prasarana setelah memasuki periode kedua. “Jadi 30 lebih itu menyusul pada tahap kedua. Jika nanti ini semua lancar, maka kira-kira ada 80-an sekolah, antara 70 sampai 80-an sekolah yang siap sarana prasarana untuk menyelenggarakan sekolah rakyat itu," ujarnya.
Ia menyebutkan, salah satu wilayah yang mengajukan kesiapannya adalah Pemerintah Kabupaten Jombang. Menurut Gus Ipul, pengajuan ini menjadi istimewa karena Bupati Jombang mengajukan proposal untuk menyelenggarakan Sekolah Rakyat untuk segala jenjang di tahun ini.
“Ini istimewa juga, biasanya saya mulai dari SD aja atau SMP dulu, SMA dulu, tapi ini langsung SD, SMP, SMA. Kita coba nanti kemungkinannya seperti apa, karena pasti kita masih perlu asesmen lagi, kita survei lagi, dan nanti baru diputuskan,” tuturnya.
Ia menambahkan, data lengkap terkait lokasi sejumlah titik yang dimaksud baru akan diumumkan setelah pihaknya menerima laporan dari seluruh pemerintah daerah.
Sekolah Rakyat yang akan dikelola oleh Kementerian Sosial (Kemensos) tersebut diketahui akan mulai beroperasi pada tahun ajaran baru 2025/2026 untuk tingkat sekolah menengah atas (SMA). Pemerintah menargetkan mengoperasikan sebanyak 100 sekolah rakyat di seluruh Indonesia pada 2025.
Sebagai langkah persiapan, Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Mohammad Nuh mengatakan pihaknya melalui tim satuan tugas mulai melakukan proses rekrutmen guru dan murid pada 1 April 2025.
“Insya Allah mulai dari 1 April, teman-teman satgas (Satgas Sekolah Rakyat) sudah mulai melakukan rekrutmen calon-calon murid sesuai dengan desil yang ada di masing-masing daerah,” kata Nuh usai Rapat Pleno Persiapan Penerimaan Siswa Baru Sekolah Rakyat di Kantor Kemensos, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu, 19 Maret 2025.
M. Rizki Yusrial berkontribusi dalam penulisan artikel ini.