Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KEPANIKAN menyebar. Penduduk di dua daerah itu berusaha menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi menggunakan kendaraan atau berlari. Sebagian memilih bertahan di gedung-gedung tinggi. Tak semuanya selamat.
Lindu berkekuatan 7,7 skala Richter melanda daerah itu. Guncangannya meluluhlantakkan banyak bangunan. Gelombang tsunami setinggi lebih dari 1,5 meter menelan Pantai Talise, Palu. Lidahnya menjulur hingga 2 kilometer ke pusat kota dan menenggelamkan masjid, rumah, serta gedung.
Itu membuat Sopian cemas. Kakak kandungnya bermukim di dekat Pantai Talise dan belum jelas nasibnya hingga Jumat malam itu. ”Saya telepon tidak pernah bisa. Sampai sekarang saya masih mencari dia,” ujar Sopian.
Sejumlah infrastruktur layanan publik hancur, seperti rumah sakit dan jembatan. Sebagian besar jaringan komunikasi di sana terputus. Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat, sedikitnya 276 base transceiver station, yang melayani komunikasi nirkabel, terganggu. Layanan tersebut anjlok lantaran tak mendapat pasokan listrik.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat, hingga Sabtu siang pekan lalu, terdapat 48 korban tewas dan 356 orang luka-luka. Korban diperkirakan terus bertambah karena terjebak reruntuhan bangunan, tersapu tsunami, dan belum ditemukan.
RIKY FERDIANTO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo