Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Tsunami Palu

Bumi berguncang di Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat petang pekan lalu. Sopian Siruyo, warga Donggala, bersama keluarga dan tetangganya berlarian ke Lapa Loang, bukit yang tak jauh dari kediamannya.

28 September 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
BUMI berguncang di Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat petang pekan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KEPANIKAN menyebar. Penduduk di dua daerah itu berusaha menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi menggunakan kendaraan atau berlari. Sebagian memilih bertahan di gedung-gedung tinggi. Tak semuanya selamat.

Lindu berkekuatan 7,7 skala Richter melanda daerah itu. Guncangannya meluluhlantakkan banyak bangunan. Gelombang tsunami setinggi lebih dari 1,5 meter menelan Pantai Talise, Palu. Lidahnya menjulur hingga 2 kilometer ke pusat kota dan menenggelamkan masjid, rumah, serta gedung.

BUMI berguncang di Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat petang pekan lalu.

Itu membuat Sopian cemas. Kakak kandungnya bermukim di dekat Pantai Talise dan belum jelas nasibnya hingga Jumat malam itu. ”Saya telepon tidak pernah bisa. Sampai sekarang saya masih mencari dia,” ujar Sopian.

Sejumlah infrastruktur layanan publik hancur, seperti rumah sakit dan jembatan. Sebagian besar jaringan komunikasi di sana terputus. Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat, sedikitnya 276 base transceiver station, yang melayani komunikasi nirkabel, terganggu. Layanan tersebut anjlok lantaran tak mendapat pasokan listrik.

BUMI berguncang di Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat petang pekan lalu.

BUMI berguncang di Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat petang pekan lalu.

BUMI berguncang di Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat petang pekan lalu.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat, hingga Sabtu siang pekan lalu, terdapat 48 korban tewas dan 356 orang luka-luka. Korban diperkirakan terus bertambah karena terjebak reruntuhan bangunan, tersapu tsunami, dan belum ditemukan.

RIKY FERDIANTO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus