Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Versi Hari Maritim 21 Agustus, 4 Hari Setelah Proklamasi Berhasil Pukul Mundur Angkatan Laut Jepang

Hari Maritim Nasional punya 2 versi, salah satunya 21 Agustus peringati keberhasilan pasukan Indonesia memukul mundur angkatan laut Jepang.

21 Agustus 2023 | 10.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia memiliki dua versi untuk memperingati Hari Maritim Nasional, yakni setiap 21 Agustus dan 23 September. Meskipun Pemerintah Indonesia telah secara resmi menetapkan Hari Maritim setiap 23 September, tetapi peringatan Hari Maritim 21 Agustus kerap diperingati sebagai Hari Maritim.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Peringatan 21 Agustus sendiri didasari pada peristiwa 21 Agustus 1945 atau 4 hari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Peristiwa pada tanggal tersebut merupakan peristiwa ketika tentara maritim Indonesia berhasil mengalahkan angkatan laut Jepang di daerah pesisir selat Malaka sampai Laut Cina Selatan. Hal itulah yang menjadi dasar adanya peringatan Hari Maritim setiap 21 Agustus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meskipun begitu, Presiden Sukarno menerbitkan Surat Keputusan atau K Nomor 249 Tahun 1963 mengenai Hari Maritim. SK tersebut menetapkan bahwa Hari Maritim Nasional ditetapkan pada 23 September.

Dilansir dari Tempo, hal itu juga disampaikan oleh Humas Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang meluruskan bahwa Hari Maritim Nasional diperingati setiap 23 September bukan 21 Agustus. “Setelah Munas Maritim 1, Presiden Sukarno menerbitkan SK Nomor 249 tahun 1964 mengenai Hari Maritim yang memutuskan bahwa tanggal 23 September menjadi Hari Maritim Nasional,” ujar Humas Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Indonesia sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia memiliki potensi menjadi poros maritim dunia. Pemerintah juga telah menetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2017 tentang Kebijakan Laut Indonesia mengenai cita-cita Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Dilansir dari situs Kominfo.go.id, Presiden Joko Widodo setidaknya mencanangkan lima pilar utama dalam mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai poros maritim dunia.

1. Pembangunan kembali budaya maritim Indonesia

2. Berkomitmen dengan menjaga dan mengelola sumber daya laut dan berfokus membangun kedaulatan pangan laut melalui pengembangan industri perikanan dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama

3. Mendorong pembangunan infrastruktur dan konektivitas maritim dengan membangun tol laut, pelabuhan laut, logistik, dan industri perkapalan, serta pariwisata maritim

4. Melakukan diplomasi maritim untuk bekerja sama dalam bidang kelautan

5. Membangun kekuatan pertahanan maritim di Indonesia

 

ANANDA BINTANG  l EIBEN HEIZIER l ACHMAD HANIF IMADUDDIN

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus