Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Visi-Misi Anies, Prabowo, Ganjar Soal Isu Pendidikan, Pengamat : Gagasannya Standar

Kata pengamat soal visi dan misi Prabowo, Ganjar, dan Anies di bidang pendidikan.

23 Januari 2024 | 07.06 WIB

Visi-Misi Anies, Prabowo, Ganjar Soal Isu Pendidikan, Pengamat : Gagasannya Standar
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden yang bertarung di Pilpres 2024 menyiapkan sejumlah gagasan soal kesejahteraan pendidikan di Indonesia lewat visi dan misi. Mereka mengumbar berbagai janji mulai dari dari sekolah dan kuliah gratis, sekolah berbiaya rendah, makan siang gratis di sekolah, hingga menyejahterakan guru dan dosen melalui sertifikasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Pengamat Pendidikan Edi Subkhan menilai, pendidikan adalah suatu hal yang kursial dalam pengembangan sumber daya manusia. Maka, kata dia, seharusnya ada solusi yang kongkret yang diperlukan oleh masyarakat agar menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten dalam pembangunan nasional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Ini sangat kursial, karena kalau tanpa pendidikan, kita hanya akan mengahasilkan sumber daya manusia yang tidak bisa berkontribusi banyak dalam pembangunan nasional. Kalau saya lihat dari visi dari tiga paslon, itu hanya visi yang standar saja," kata Edi saat dihubungi Tempo pada Senin, 22 Januari 2024.

Edi mengatakan, apa yang digagas oleh para calon presiden hanyalah visi dan misi yang standar saja, bukan terobosan nyata dalam dunia pendidikan. Salah satu contohnya adalah wajib belajar sembilan tahun hingga dua belas tahun.

"Yang menjadi problem adalah biaya pendidikan itu bukan sepenuhnya digunakan untuk membayar hal-hal yang terkait dalam pembelajaran saja, melainkan seragam, sepatu, buku, alat tulis dan transportasi juga menjadi bagian dari itu. Pada akhirnya seoolah gratis itu tidak sepenuhnya terjalankan sampai hari ini," katanya.

Edi melihat, orientasi dari ketiga paslon hanyalah sekolah gratis. Padahal hal itu merupakan kebutuhan dasar masyarakat. Edi mengatakan ketiganya belum memahami kompleksitas permasalahan pendidikan yang ada di Indonesia.

"Kalau hanya semboyan pendidikan gratis, oke itu penting. Tapi teknis operasional termasuk alokasi dananya dari mana terus kemudian mengatasi hal-hal di luar itu akan seperti apa. Itu tidak detail sampai seperi itu," katanya.

Edi mengatakan, dalam momentum politik saat ini paslon hanya memberikan visi dan misi yang terlihat bagus di mata masyarakat, namun pelaksanaannya masih menjadi teka-teki.

"Hal ini wajar, karena dalam momen seperti ini kan yang penting visi itu bisa membuat orang terpesona dengan pendidikan gratis. Tapi, sebetulnya bukan sebatas itu saja, lebih serius, kan ada detail oprasional ya, saya pikir untuk masa kampanye yang sangat minim, ini tidak akan sempat," katanya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus